Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, Indonesia paling tidak membutuhkan 353 juta dosis vaksin untuk menangkal Corona. Angka itu dengan perhitungan tiap orang diberikan vaksin 2 kali.
Kemudian, mengacu angka ideal 70% penduduk memiliki imunitas atau kekebalan.
"Ini sudah memberikan indikasi bahwa Indonesia harus bisa paling tidak, bukan maksimal, minimal harus bisa menyediakan 353 juta dosis vaksin dengan asumsi hanya dua kali," katanya di Komisi VII DPR Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Dia menjelaskan, kebutuhan vaksin di Indonesia berlaku rumus (1-goal R0/current R0) x jumlah penduduk. RO ini sendiri mengacu pada penularan virus.
"Untuk Indonesia R0 paling tinggi yang terdireksi 3 maksudnya R0 3 kalau 1 orang terkena COVID maka akan menularkan 3 orang, itu rata-rata yang terjadi di Indonesia yang paling tinggi," katanya.
Dia mengatakan current R0 ialah 3 dan goal R0 di bawah 1. Selanjutnya, dengan rumus itu berlaku hitungan (1-1/3)x260 juta=176 juta. Bambang bilang, dengan dua kali vaksin yakni 176 juta dikali dua maka kebutuhan vaksinnya ialah sekitar 353 juta dosis.
"Dengan asumsi 1 orang 1 kali vaksin, tapi kemungkinan besar lebih dari sekali per orang," ujarnya.(dtf)