Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menutup perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup minus 5,01% di level 4.891,46. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG diterpa tekanan sejak pembukaan. Bahkan IHSG harus melewati 3 level psikologis sekaligus seperti 5.100, level keramat 5.000 dan 4.900.
"Itu seakan memberikan gambaran kepada kita bahwa tekanan IHSG begitu kuat sehingga tidak ada yang mampu menahannya," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Kamis (10/9/2020).
Sementara itu, IHSG yang sempat ditutup sementara (trading halt) di sesi pertama karena sempat minus mencapai 5%, juga tidak memberikan perubahan besar bagi IHSG di sesi perdagangan selanjutnya hingga penutupan. IHSG tetap saja dalam tren melemah hingga ditutup minus 5%.
Untuk .ata uang rupiah juga negatif. Di pasar spot, rupiah ditutup di level paling buruknya selama sesi perdagangan di angka 14.855/dolar Amerika Serikat (AS).
"Begitupun, saya tetap menemukan kalau rupiah sempat ditransaksikan di level 14.960-an/dolar AS. Rupiah nyaris mendekati 15.000 pada perdagangan hari ini," katanya.
Gunawan mengatakan, kekhawatiran pasar yang berlebihan membuat rupiah diperdagangkan dengan rentang angka yang sangat lebar. Dengan pelemahan tersebut, Bank Indonesia (BI) nantinya akan menjaga rupiah dalam jangka pendek untuk tidak melemah di atas 15.000/dolar AS. Akan tetapi tekanan ini belum mereda sepenuhnya. Karena pasar keuangan global juga tengah berhadapan pada tekanan.
Kebijakan Gubernur Jakarta Anies Baswedan benar-benar membuat pasar keuangan terpuruk pada hari ini. Namun, bertambahnya jumlah kasus Covid-19 yang kian hari kian mengkhawatirkan, membuat pemangku kebijakan tentunya berada di posisi dilematis. Dan kebijakan Gubernur DKI yang mengunci Jakarta merupakan kebijakan yang memberikan pukulan berat bagi ekonomi nasional.