Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-New York. Warga Amerika Serikat (AS) memperingati tragedi 11 September atau 9/11 saat pandemi virus Corona (COVID-19) yang memicu krisis nasional, masih merajalela. Acara peringatan digelar dengan mematuhi protokol kesehatan dan penerapan pembatasan sosial.
Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (12/9/2020), keluarga korban berkumpul di plaza memorial 11 September, yang dibangun di bekas lokasi gedung World Trade Center (WTC)di New York, pada Jumat (11/9) pagi waktu setempat. Mereka yang hadir diminta mematuhi aturan social distancing.
Berdiri di plaza, Jin Hee Cho mengaku tidak bisa melupakan kenangan adik perempuannya, Kyung, yang tewas dalam serangan teroris tahun 2001 silam yang menghancurkan menara kembar WTC.
"Sulit untuk menghapusnya dalam pikiran saya. Saya memahami ada semua ini, dan saya memahami bahwa kita sekarang memiliki COVID. Tapi saya hanya merasakan kehilangan, kehilangan yang menghancurkan atas saudara perempuan saya," ucap Cho (55).
Peringatan 9/11 lainnya di berbagai wilayah AS terpaksa dibatalkan akibat Corona, meskipun beberapa tetap digelar dengan pembatasan-pembatasan. Acara peringatan yang digelar Pentagon sangat dibatasi, bahkan keluarga korban tidak bisa hadir.
Salah satu penyesuaian yang dilakukan akibat Corona adalah tradisi pembacaan nama-nama korban yang biasanya dilakukan secara langsung di plaza memorial 11 September. Tahun ini, pembacaan nama-nama korban dilakukan via rekaman audio dengan pengeras suara ditempatkan di beberapa titik plaza memorial.
Kerabat korban merasa tidak keberatan dengan penyesuaian ini. "Saya pikir itu harus berkembang. Tidak bisa tetap sama selamanya," ucap Frank Dominguez yang kehilangan saudara laki-lakinya, Jerome Dominguez, salah satu polisi yang tewas dalam tragedi 9/11.
Momen Tribute in Light yang melibatkan sepasang sinar lampu tegak lurus ke angkasa dari bekas lokasi menara kembar WTC, sempat batal dilakukan karena alasan keamanan dari Corona bagi kru yang memasang instalasi tersebut. Setelah melewati pertimbangan dan dibantu mantan Wali Kota New York, Mike Bloomberg dan Gubernur New York, Andrew Cuomo, momen Tribute in Light digelar pada Jumat (11/9) dini hari.
Presiden Donald Trump dan penantangnya dalam pemilihan presiden (pilpres) November mendatang, Joe Biden, sama-sama menghadiri peringatan di Flight 93 National Memorial yang ada di Pennsylvania. Biden juga sempat menghadiri peringatan di titik nol di New York. Capres Partai Demokrat ini hadir dengan memakai masker dan sempat memberikan salam siku dengan Wakil Presiden AS, Mike Pence, yang juga hadir.
Peringatan 19 tahun tragedi 9/11 di AS menjadi peristiwa rumit di tengah pergulatan AS dengan pandemi Corona, maraknya unjuk rasa ketidakadilan rasial dan persiapan menjelang pilrpes.
Namun keluarga korban menyebut peringatan ini penting untuk AS agar bisa berhenti sejenak dan mengingat serangan pesawat yang dibajak yang menewaskan nyaris 3 ribu orang di menara kembar WTC di New York, di markas Pentagon dekat Washington DC dan di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania pada 11 September 2001. Tragedi 9/11 membentuk kebijakan AS, persepsi terhadap keselamatan dan kehidupan sehari-hari.
"Orang-orang bisa berkata, 'Oh, 19 tahun.' Tapi saya akan selalu melakukan sesuatu pada hari ini. Itu sejarah," ucap Annemarie D'Emic yang kehilangan saudara laki-lakinya, Charles Heeran, dalam tragedi 9/11.(dtc)