Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) di Kabupaten Toba akan diikuti oleh 2 kontestan pasangan Bacalon Darwin Siagian-Hulman Sitorus dan Bacalon Poltak Sitorus-Tonny Simanjuntak yang tentu dari sudut budaya Batak pasti ada hubungan kekerabatan keluarga sehingga tidak terlepas dari "dalihan natolu" sebagai pemersatu
"Sekarang perbedaan dukungan sudah mulai tampak membuat suhu politik meningkat perlu kita ingat kearifan lokal dalihan natolu jangan sampai terlupa," ujar pengamat pilkada, Andrey Simatupang, Sabtu( 12/9/2020) di Balige.
Ia mengatakan, tatanan kearifan lokal dalihan natolu sebagai pemersatu bagi orang Batak yang sudah turun temurun dari leluhur, yakni manat mardongan tubu (hati-hati kepada sesama satu marga), elek marboru (penuh sabar terhadap kalangan saudara perempuan) dan somba marhulahula (hormat dan patuh terhadap kalangan paman).
"Apabila nasihat itu kita ingat segala sesuatu yang namanya perbedaan pasti tidak memuncak pada pertikaian justru memperindah keharmonisan antara satu dengan yang lain," ucapnya.
Menurut, Andrey Simatupang, sebagai bakal calon dengan tim pendukung untuk meraih dukungan dari masyarakat yang akan memilih hendaknya lebih bijak menawarkan diri dengan adu program, bukan sebaliknya saling bully mem-bully.
"Sekarang masyarakat sangat butuh edukasi dari bacalon secara langsung ataupun melalui tim sukses hindari accun palsu di media sosial sehingga masyarakat tidak terusik hanya karena ucapan atau postingan di status yang tidak jelas,"sebutnya.
Dicontohkan oleh Andrey Simatupang, pada pemilihan kepala desa di beberapa desa hanya karena pilihan berbeda banyak menjadi pertikaian bahkan membuat keharmonisan satu keluarga, satu desa dan komunitas persatuan menjadi retak tentu sangat disayangkan.
"Kejadian seperti itu hendaknya tidak terjadi lagi pada pemilihan apapun termasuk pilkada yang sudah dihadapkan kepada kita, "katanya.
Juga disampaikan Andrey Simatupang peran media baik cetak, elektronik dan online sangat diharapkan partisipasi dalam pemberitaan yang sehat dan berimbang sehingga masyarakat pembaca tidak salah menafsirkan akan apa yang diberitakan.
"Marilah sama-sama bertanggung jawab akan kekondusifan daerah kita sendiri. Siapapun orangnya selagi masih kalangan Batak 'Dalihan Natolu' supaya tidak diabaikan sebagai pemersatu yang diwariskan oleh leluhur kita, "paparnya berharap supaya pilkada nanti menjadi pesta demokrasi yang membuat seluruh masyarakat senang dan happy.
Tokoh adat, Binsar Siahaan juga membenarkan bahwa dalihan natolu merupakan senjata pemersatu bagi orang Batak di manapun berada, termasuk di perantauan maupun di bona pasogit (kampung halaman).
"Kita simak dulu marga para Bacalon. Darwin Siagian-Hulman Sitorus. Siagian merupakan keturunan marga Sibagotnipohan dan Sitorus adalah Narasaon. Pasangan bacalon Poltak Sitorus-Tonny Simanjuntak adalah keturunan dari Narasaon dan Sibagotnipohan,"ucapnya mendukung kedua kubu yang berkontestan di pilkada supaya tetap menjadikan dalihan natolu sebagai pedoman sehingga tetap tercipta ketentraman dan keharmonisan di masyarakat.
Ketua KPU Toba, Hendri Pardosi juga sangat mendukung pelaksanaan pilkada pada tanggal 9 Desember 2020 bisa berjalan secara demokrasi dan damai seperti diharapkan oleh seluruh masyarakat tidak justru menjadi pertikaian.
"Sangat tepat dengan adanya warisan leluhur kita 'Dalihan Natolu' pelaksanaan Pilkada nanti berlangsung dengan penuh suka cita menghasilkan pemimpin yang benar-benar berkualitas atas hasil pilihan rakyat, "katanya.