Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, pemerintah Indonesia melarang kegiatan ekspor produk barang mentah dalam hal ini bijih nikel. Menurut dia, saatnya Indonesia membangun hilirisasi.
Dia mengatakan, pembangunan hilirisasi ini sejalan dengan fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai transformasi ekonomi.
"Transformasi ekonomi pasti bicara nilai tambah. BKPM untuk urus investasi kita arahkan bagaimana investasi ke sektor-sektor nilai tambah," kata Bahlil dalam acara HSBC Economic Forum, Rabu (16/9/2020).
Lebih lanjut bahlil mengatakan, harus ada strategi untuk mengembangkan investasi ke sektor-sektor produktif di tanah air. Salah strategi itu melarang ekspor produk mentah nikel.
"Indonesia nggak boleh lagi ekspor produk-produk yang barang mentah, nikel kita buat larangan ekspor ore nikel. Kita bangun hilirisasi, sudah banyak industri terbangun," jelasnya.
Dengan banyaknya membangun hilirisasi, Mantan ketua Hipmi ini menyebut sejalan dengan rencana atau konsep green energy pada tahun 2025. Pada saat itu, hampir semua belahan dunia pada teknologi berbasis green energy.
"Dan di Indonesia saya pikir salah satu negara yang harus kita syukuri karena Allah begitu memberikan sumber daya alam yang melimpah, di mana cadangan ore dunia itu 20% ada di Indonesia," katanya.
"Kalau kita fokus kemudian kita mampu memberikan sesuatu yang maksimal, saya yakinkan bahwa Indonesia menjadi negara yang akan memberikan kontribusi dalam suplai terhadap negara-negara lain, khususnya bidang otomotif," tambahnya.(dtf)