Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Doloksanggul. Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020 telah membawa dampak yang cukup signifikan bagi petani kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara. Biaya produksi yang dikeluarkan tidak sebanding dengan nilai jual. Petani mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk membeli pupuk dan saprodi pertanian lainnya, tetapi harga anjlok di pasar tradisional membuat petani kopi menjerit.
Ada kekhawatiran petani kopi dengan pemberlakuan physical distancing dan PSBB serta menaiknya angka terkonfirmasi Covid-19 di Humbahas akan mempengaruhi fluktuasi harga kopi hingga ahir tahun ini.
Rumondang Sinaga, salah seorang petani kopi di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul mengaku harga gabah kopi saat ini masih di kisaran Rp 23.000 per liter (sekitar 1.100 gram), yang sudha berlangsung sejak Maret 2020 hingga saat ini. Untuk gabah yang berkualitas bagus dihargai Rp 27.000 per liter. Harga normal di kisaran Rp 35.000-Rp 40.000/liter. Harga tertinggi terakhir bulan November 2019 adalah Rp 42.000/liter
"Saya juga harus sortir gabah kopi lagi biar harga bisa lebih tinggi, lumayan kan selisih Rp 4.000 untuk nambah beli keperluan di dapur," ucapnya saat di temui medanbisnisdaily.com, Minggu (20/9/2020), di rumahnya.
Hal senada juga diutarakan,Emmy Hutabarat, petani kopi di Desa Matiti II, Kecamatan Dolok Sanggul. Ia mengatakan, harga pupuk yang tinggi tidak sesuai dengan harga jual gabah kopi saat ini.
"Biasanya, pemupukan kopi kami lakukan per tiga bulan sekali. Tetapi karena harga kopi anjlok, ya terpaksalah kami tunda dulu,takut rugi," katanya.
Dia juga berharap adanya perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil. "Kalau begini terus harga kopi, kami mau makan apa? Harga kebutuhan pokok mahal, masih untung tidak bayar kontrakan, kalau ia hancurlah," ucapnya dengan penuh harap.
Kadis Pertanian Humbahas, Junter Marbun ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp terkait skema atau program dari pemerintah untuk menyokong/membantu meringankan masalah akibat dampak Covid - 19 pada sektor pertanian, belum memberikan jawabannya.