Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Simalungun. Benfri Sinaga, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Simalungun terlibat perkelahian dengan Koster Hutajulu, ketua ranting DPC PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun, Minggu (20/9/2020) di Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun. Perkelahian itu mengakibatkan luka-luka di kedua belah pihak. Bahkan Koster Hutajulu harus dirawat di RSUD Tuan Rondahaim, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Mata sebelah kanan pria 41 tahun itu biru lebam dan tangan kanannya mendapat 7 jahitan
Informasi yang diterima, perkelahian keduanya dikarenakan beda pendapat di kontestasi Pilkada Simalungun 2020. Benfri yang juga Ketua Partai Berkarya Kabupaten Simalungun itu berada di pihak RHS-ZW, sementara Koster di pihak Anton Saragih-Rospita Sitorus.
Kedua pihak yang saling mengklaim menjadi korban itu membuat laporan ke Polsek Tanah Jawa dan Polres Simalungun. "Kami sudah menerima dua laporan. Kami harus melakukan upaya-upaya proses sesuai dengan SOP dalam penyidikan tersebut. Hari ini kami dalami, termasuk keterangan saksi-saksi. Saya minta waktunya dan mohon sabar," kata Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo, Senin (21/9/2020), di Mapolres Simalungun.
Agus Waluyo mengimbau agar seluruh simpatisan maupun tim sukses bakal calon Bupati Simalungun menahan diri dan jangan terpancing dengan isu-isu yang beredar. Ia mengatakan, sampai sejauh ini, tahapan Pilkada di Kabupaten Simalungun masih berjalan lancar.
Sementara itu, Koster Hutajulu yang ditemui di RSUD Tuan Rondahaim mengaku dikeroyok Benfri Sinaga dan dua orang rekannya. Saat sebelum kejadian, kata Koster, mereka bertemu di salah satu warung di Kecamatan Huta Bayu Raja.
Ketika itu, antara Benfri dan temannya terlibat percakapan terkait siapa yang bakal didukung untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Simalungun. Di tengah percakapan itu, Benfri kata Koster menyinggung dan mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan Bupati Simalungun, JR Saragih dan Bacalon Bupati Anton Saragih yang diusung PDI Perjuangan.
Benfri yang merupakan kader PDI Perjuangan merasa tidak senang. Ia yang duduk di sebelah meja Benfri yang mempertanyakan maksud ucapan anggota Komisi I DPRD Simalungun itu. "Cekcoklah aku sama dia kuteleponlah korwilku untuk datang ke TKP," ucapnya.
Situasi semakin memanas saat keduanya saling mengaku benar. Akhirnya dua orang tenan Benfri memukul Koster dan menciknya. "Pas aku hadap kebelakang, si Benfri ini langsung ikut juga memukulku," ujarnya.
Namun keterangan berbeda didapat dari Benfri Sinaga. Benfri yang ditemui dikediamannya itu mengaku tidak memukul Koster melainkan ia yang menjadi korban pemukulan.
"Dia dan anggota saya berkelahi, aku menahan teman-teman si Koster biar gak mengeroyok anggota saya. Setelah mereka berkelahi, si Koster memukul wajah saya dan badan. Di situ saya tidak melawan, karena saya merasa, dia itu masih punya hubungan emosional dengan saya. Dia adik-adikan saya di Huta Bayu Raja ini," terangnya.
Ia meminta maaf kepada PDI Perjuangan yang tanpa sengaja terlibat dalam permasalahan mereka. "Saya tidak tahu kalau dia itu kader PDI Perjuangan, saya tidak tahu sama sekali. Jadi saya minta maaf kepada DPC PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun dan rekan rekan DPRD Simalungun," tuturnya.
Benfri menyerahkan penuh permasalahan ini pihak kepolisian. "Sebenarnya saya tidak tega melaporkan dia, tapi ya bagaimana lah, biar aja hukum yang membuktikan. Karena isu yang beredar sudah melebar kemana-mana," pungkasnya.