Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Politikus Partai Gerindra, Mulia Syahputra, menilai pernyataan Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon keliru terkait masuknya nama mantan Wali Kota Medan, Abdillah dalam struktur tim pemenangan Bobby Nasution-Aulia Rachman.
"Saya rasa Bang Sitindaon keliru dalam menanggapi masuknya nama Pak Abdillah. Kita tidak boleh melihat seseorang dari satu sisi saja,harus dari seluruh sisi, apalagi hanya melihat kesalahan terlalu kecil. Saya rasa cara berpikir kita hanya melihat dari kesalahannya tapi menutup mata kita melihat kebaikan-kebaikan dan kesuksesan seseorang," ujar Mulia, Selasa (22/9/2020).
Anggota Komisi I DPRD Medan ini menyebut, masuknya nama Abdillah ke dalam struktur tim pemenangan karena yang bersangkutan masih sangat dicintainya oleh masyarakat, khususnya emak-emak yang tergabung dalam pengajian.
"Pak Abdillah sendiri termasuk wali kota yang sukses membangun Kota Medan. Masih bisa kita rasakan hari ini terangnya Kota Medan itu adalah terobosan dari program beliau dan banyak lagi hasil kinerja beliau yang kita rasakan," bebernya.
Mulia berharap kontestasi Pilkada Medan menjadi ajang untuk beradu gagasan. Bukan hanya sekadar mencari kesalahan orang lain.
BACA JUGA: Mantan Narapidana Korupsi Masuk Tim Pemenangan, Demokrat Serang Bobby-Aulia Tak Konsisten
Seperti diberitakan, Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menyinggung masuknya nama mantan Wali Kota Medan, Abdillah ke dalam struktur tim pemenangan Bobby Nasution - Aulia Rachman.
Seperti diketahui Abdillah merupakan mantan terpidana kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran pada APBD Kota Medan tahun 2009 silam.
Jansen menyebut selama ini Bobby Nasution - Aulia Rachman kerap mengkritik Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang gagal dalam segala hal seperti infrastruktur, jalan berlobang, birokrasi termasuk korupsi.
Kata dia, Bobby yang selama ini selalu nyinggung soal bersih-bersih di Kota Medan telah kehilangan tenaganya.
"Buktinya Pak Abdillah wali kota dua periode yang tersandung korupsi mereka berdayakan sebagai tim sukses. Inilah bukti nyata mereka tidak konsisten. Tapi sekali lagi biarlah itu jadi urusan tim mereka ya," ujar Jansen, Senin (21/9/2020).