Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Badan jebatan Stabat di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang membentang di Sei Wampu Kecamatan Stabat - Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, semakin memprihatinkan kerusakannya, berparit pada penyekat jembatan, bergelombang dan berlubang. Akibatnya arus kenderaan yang melintas dijembatan itu padat merayap, dan mengundang kemacetan, antrian kenderaan hingga 2 KM lebih dari arah Tanjung Pura menuju Medan.
Kindisi badan Jalinsum dan Jembatan yang sempit, arus kenderaan terpaksa berjalan padat merayap. Sedangkan bangunan jembatan yang dibangun disebelah jembatan Sei Wampu menjadi proyek mangkrak sejak 4 tahun silam.
"Setiap hari mulai jam 10.30 WIB sampai sore, bahkan sampai malam, kenderaan macet, deretan truk, mobil, dan angkot serta bus mulai dari Desa Suka Jadi, atau dari depan RSU Norita sudah berderet sampai ke jembatan Stabat. Kami warga masyarakat saja mau menyebrang jalan susah, karena terhalang deretan kenderaan," ungkap Zainab, Ahmad dan Hasan, warga dipinggiran Jalinsum Simpang Gohor, Kecamatan Wampu, Senin (5/10/2020).
Ditemui terpisah, salah seorang pengguna jalan, Suprapto, mengatakan, ianya selaku supir pic up angkutan barang, mengaku kemacetan yang terjadi di Jalinsum Kecamatan Wampu-Stabat.
"Saya kan setiap hari melintas jalan ini, kalau pergi pagi dari Secanggang menuju Berandan, pulangnya pasti macet hingga 3 KM, saya berjualan keliling dengan pic up, jadi tau persis kemacetan ini. Paling parah macetnya menjelang akhir September sampai Oktober ini," katanya.
Pantau medanbisnisdaily.com, antrian kenderaan dan kemacetan arus lalu lintas terjadi dari arah Aceh tujuan Medan, mulai dari Desa Suka Jadi Kecamatan Hinai hingga di pangkal jembatan Stabat Kecamatan Wampu.