Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah tengah mematangkan roadmap penyuntikan vaksin virus corona atau COVID-19. Salah satunya terkait kelompok penerima vaksin dari pemerintah.
Pemerintah menentukan vaksin diprioritaskan untuk mereka yang memiliki kerentanan penularan yang tinggi dan memiliki fungsi penting dalam melakukan pelayanan publik dan berperan strategis
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, untuk penerima vaksin pemerintah sudah menentukan mereka yang dianggap berhak seperti tim medis dan aparat yang bertugas dalam penanganan wabah COVID-19.
"Kemudian sasaran penerima vaksin, pemerintah merencanakan penerima vaksin itu ada di garda terdepan itu sekitar paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan pelayanan publik 3,4 juta (orang), butuhnya (vaksin) 6,9 juta (dosis)," terangnya dalam konferensi pers virtual, Senin (12/10/2020).
Selain itu pemerintah juga sudah menentukan untuk penerima vaksin di kalangan masyarakat. Termasuk para tokoh masyarakat, mulai dari tokoh agama, hingga ketua RT. Jumlahnya mencapai 5,6 juta orang dengan kebutuhan vaksin 11,24 juta dosis.
"Kemudian masyarakat, tokoh agama, daerah, kecamatan, RT/RW itu 5,6 (juta orang), (kebutuhan) 11 juta," terangnya.
Selain itu pemerintah juga menentukan tokoh pendidik sebagai penerima vaksin. Mulai dari pendidik di perguruan tinggi hingga guru PAUD. Jumlahnya 4,3 juta orang dengan kebutuhan vaksin 8,7 juta dosis.
Selain itu aparatur negara dari pemerintah pusat, daerah hingga legislatif juga masuk dalam daftar penerima vaksin. Jumlahnya 2,3 juta orang dengan kebutuhan vaksin 4,6 juta dosis.
Penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan juga diikutsertakan sebanyak 86,6 juta orang dengan kebutuhan vaksin 173,2 juta dosis. Dengan begitu totalnya mencapai 102,4 juta orang dengan kebutuhan vaksin 204,8 juta dosis.
Selain itu untuk masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya yang usianya antara 19 sampai 59 tahun jumlahnya mencapai 57,54 juta orang dengan kebutuhan vaksin 115 juta dosis. Dengan demikian total 160 juta orang dengan kebutuhan vaksin 320 juta dosis.
Untuk 2021, menurut Airlangga kebutuhan vaksin sudah diamankan untuk 135 juta orang dengan ketersediaan pasokan vaksin sekitar 270 juta untuk 2021. Sisanya akan dipergunakan di 2022.(dtf)