Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tim Pemenangan Akhyar-Salman (AMAN) mengklaim hasil survey yang mereka lakukan menempatkan posisi AMAN sebesar 60%. Sedangkan kompetitornya Bobby-Aulia berada di angka 40%. Hasil itu sekaligus menampik hasil survey yang dirilis Ketua Gerindra Sumut, Gus Irawan belum lama ini yang menempatkan pasangan Akhyar-Salman 30% dan Bobby-Aulia 68%.
"Di dalam survey internal yang kami lakukan suara Akhyar-Salman itu 60% dan Bobby-Aulia 40%," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan AMAN, Turedo Sitindaon dalam keterangan tertulisnya kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (25/10/2020)
Tim menyebut sejumlah alasan masyarakat mendukung AMAN. Di antaranya karena partai pendukung pasangan ini menolak UU Cipta Kerja dimana sebagian besar masyarakat Medan juga menolak UU ini. Kedua, masyarakat Medan juga menolak politik dinasti dimana kapasitas dan pengalaman calon menjadi tolak ukur yang dilihat masyarakat.
Pengalaman itu, kata Turedo, ada di pasangan Akhyar-Salman. Akhyar 5 tahun anggota DPRD Medan, 4 tahun Wakil Wali Kota Medan dan 1 tahun Plt Wali Kota Medan. Sedangkan Ustaz Salman 10 tahun anggota DPRD Medan dan 1 tahun Wakil Ketua DPRD Sumut, kata Turedo.
Hal itu, sambung Turedo, berbanding terbalik dengan Aulia Rahman yang kemarin sempat viral sewaktu menjabat Ketua Komisi II DPRD Medan, dimana surat atas nama DPRD distempel Partai Gerindra. Inikan gambaran ketidakpahaman dalam tata kelola pemerintahan yang bersifat administrasi dan birokrasi pemerintahan di DPRD.
"Bisa dibayangkan bagaimana lagi kesalahan-kesalahan yang akan dilakukan ketika masuk ke eksekutif, besar sekali resiko salah urusnya karena belum tuntas belajarnya di DPRD," kata Turedo.
Turedo menuding survey yang dirilis Gus Irawan hanya bersifat harapan dan tidak riil di lapangan. Jikalau survey itu benar, tidak mungkin serangan-serangan black campaign dan hoax ditujukan kepada pasangan Akhyar-Salman.
"Sekarang ini semakin masif black campaign dan pembunuhan karakter terhadap Akhyar-Salman khususnya di media sosial yang dilakukan oleh pihak yang tidak suka terhadap keunggulan kami dimata masyarakat," kata Turedo.