Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution, menilai saat ini di Kota Medan yang tumbuh masih fisiknya, tapi roh dan jiwanya belum terbangun. Ke depannya, dia akan berusaha membangun roh dan jiwanya Kota Medan.
"Ke depan saya tidak hanya fokus membangun fisik Kota Medan, tapi roh dan jiwanya. Apa itu? yakni seni dan kreatifitas agar Kota Medan bergairah," ucapnya, saat ngopi bersama Pemusik Medan di Srikandi Merdeka Walk, Jumat (30/10/2020).
Politikus Partai Demokrat ini menyebut, seni dan kreatifitas belum hadir di Kota Medan, sehingga yang muncul adalah kejenuhan, dampaknya seniman juga akan patah semangat.
"Itu problem di Kota Medan. Langkah awal kita mulai dari Taman Budaya. Kita akan merenovasinya menjadi rumah seni bertaraf internasional agar kota ini memiliki peradaban," bilangnya.
Dia menyebutkan ada tiga ciri sebuah kota memiliki peradaban, yakni memliki gallery, museum, dan library. Di Kota Medan ketiganya sudah ada, namun masih alakadarnya.
“Kita mau gallery yang kelas internasional. Senimanlah yang paham membangun itu di Taman Budaya nanti. Contoh kecil Jogja, musiknya cukup hidup dan orang-orangnya kreatif. Itu juga alasan kenapa banyak wisatawan asing dan lokal berkunjung. Ke depan saya akan bantu seniman untuk pertunjukan minimal seminggu sekali. Kita punya segalanya, bahkan legendaris musik di tanah air rata-rata dari Medan. Tujuan untuk menarik wisatawan ke Medan akan mudah terealisasi ketika Kota ini telah memiliki peradaban," harapnya.
Di tempat yang sama, Jhon selaku pembina komunitas pemusik Kota Medan menganggap jika saat ini para pemimpin Kota Medan masih belum begitu peduli dengan keberadaan insan musik di Kota Medan. Hal itulah yang mendasari terjalinnya pertemuan.
"Kurang pedulinya para petinggi Kota Medan terhadap kesenian melatarbelakangi pertemuan hari ini. Kami pun berharap Akhyar menjadi wali kota dan bisa menghargai dan menghidupkan kembali jiwa seni yang sempat hilang di Kota Medan ini," tuturnya.