Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Istilah ‘New Normal’ (kenormalan baru) sepertinya belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Masih banyak masyarakat yang menganggap new normal itu berarti bisa kembali melakukan aktivitas seperti sebelum ditetapkannya status pandemi covid-19 oleh pemerintah.
Ada juga sebagian masyarakat yang memahami new normal berarti kembali menjalani aktivitas seperti sebelum ada pandemi covid-19, padahal ancaman covid-19 belum berakhir dan resiko penularan covid-19 masih mungkin terjadi jika kita mengabaikan atau tidak peduli dengan protokol kesehatan yang baik.
“Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk selalu setiap saat mengingatkan masyarakat, bahwa ancaman covid-19 belum berakhir. Bahwa setiap orang akan bisa dengan mudah terpapar covid-19 kalau tidak memperhatikan protokol kesehatan," tegas juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Tebingtinggi, dr H Nanang Fitra Aulia Sp.PK kepada awak media Medanbisnisdaily.com.
Dalam menghadapi New Normal, lanjut dr Nanang, Pemerintah Kota Tebing Tinggi bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Tebing Tinggi tetap berpedoman kepada peraturan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
“Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyiapkan protokol protokol kesehatan yang dikirim ke pemerintah propinsi untuk dibahas dan dilanjutkan ke pemerintah pusat untuk dilakukan pengesahan,” jelas dr Nanang yang juga Kadis Kesehatan Kota Tebing Tinggi.
Dalam persiapan New Normal tersebut, Pemerintah Kota Tebing Tinggi bersama Forkopimda dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Tebing Tinggi melakukan rapat dalam pembahasan penetapan dari protokol protokol tersebut yang diminta dari berbagai bidang yang berhubungan dengan pengaruh pengaruh dari dampak Covid-19. “Berbagai aspek dimasukkan dalam pelaksanaan menghadapi new normal di Kota Tebingtinggi,” jelas dr Nanang Fitra Aulia.
Juru bicara Gustu Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi ini kembali menegaskan bahwa, dalam menghadapi new normal bukan berarti kita sudah terbebas dari pandemi covid-19 sehingga kita menganggap new normal itu adalah suatu kehidupan yang bebas dari masalah pandemi covid 19 yang sedang kita hadapi saat ini.
“Harus dipahami bahwa new normal adalah kita melakukan kehidupan sehari harinya dengan suatu perjalanan yang baru, dimana kita semua diharapkan tetap berpedoman kepada suatu protokol kesehatan dengan melakukan prilaku hidup bersih dan sehat, sehingga kita semua dapat terhindar dari penularan penyakit seperti Covid 19 ini,” jelasnya lagi.
Gugus tugas juga tetap menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di Kota Tebing Tinggi agar selalu mematuhi semua anjuran dan himbauan dari pemerintah daerah Kota Tebing Tinggi untuk tetap melaksanakan penggunaan masker, rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun pada air yang mengalir, serta tetap melakulan physical distancing (menjaga jarak) agar kita semua dapat memutus mata rantai dari penyebaran covid 19.
Diakui oleh dr Nanang masih rendahnya tingkat kesadaran di masyarakat dalam menghadapi dan menyikapi pandemi virus corona di kota Tebingtinggi, sebab masih banyak ditemukan kerumunan warga di pusat-pusat keramaian tanpa mengindahkan protokol pencegahan covid-19 seperti menjaga jarak (physical distancing), menjauhi kerumunan massa, memakai masker serta sesering mungkin mencuci tangan dilokasi-lokasi yang sudah disediakan.
“Kita memang tidak perlu panik dalam penanganan covid-19 tapi tanggap dalam pelaksanaan, kata kuncinya hanya satu, keberhasilan penanganan covid-19 dalam memutus mata rantai penyebarannya adalah sama-sama kerja dan bekerjasama saling bahu membahu, warga masyarakat sebagai garda terdepan,” imbuh dr Nanang.