Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pekan ini, harga TBS sawit di Sumut mampu bertahan di level Rp 2.000, tepatnya Rp 2.107,77/kg. Meski turun tipis dibandingkan pekan lalu di level Rp 2.108,06/kg, namun harga ini masih terbilang mahal karena di Oktober harganya berada di kisaran Rp 1.900-an/kg. TBS sawit yang bertahan mahal ditopang harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang merangsek ke level RM 3.100-an/metrik ton.
Secara rinci, harga penetapan TBS sawit Provinsi Sumut periode 4-10 November 2020 untuk:
Umur 3 tahun Rp 1.639,08/kg
Umur 4 tahun Rp 1.791,95/kg
Umur 5 tahun Rp 1.889,85/kg
Umur 6 tahun Rp 1.942,91/kg
Umur 7 tahun Rp 1.963,00/kg
Umur 8 tahun Rp 2.012,88/kg
Umur 9 tahun Rp 2.052,96/kg
Umur 10-20 tahun Rp 2.107,77/kg
Umur 21 tahun Rp 2.102,75/kg
Umur 22 tahun Rp 2.073,24/kg
Umur 23 tahun Rp 2.051,32/kg
Umur 24 tahun Rp 1.978,80/kg
Umur 25 tahun Rp 1.913,87/kg
Sementara harga rata-rata CPO lokal dan ekspor Rp 9.575,83/kg. Untuk rata-rata harga kernel menjadi Rp 5.056/kg. Sementara faktor K adalah 88,06%.
Harga penetapan TBS provinsi yang masih bertahan mahal membuat harga di tingkat petani juga tetap tinggi. Meski masih bertahan dikisaran Rp 1.800-an/kg, tapi harga ini masih tetap mahal.
Secara rinci, harga TBS pekan ini di 14 daerah penghasil sawit di Sumut yakni:
1. Langkat Rp 1.859/kg
2. Deli Serdang Rp 1.860/kg
3. Serdang Bedagai Rp 1.900/kg
4. Simalungun Rp 1.870/kg
5. Batubara Rp 1.850/kg
6. Asahan Rp 1.89//kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 1.855/kg
8. Labuhanbatu Rp 1.860/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 1.865/kg
10. Padanglawas Utara Rp 1.855/kg
11. Padanglawas Selatan Rp 1.900/kg
12. Tapanuli Tengah Rp 1.830/kg
13. Mandailing Natal Rp 1.845/kg
14. Tapanuli Selatan Rp 1.840/kg
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS sawit di petani memang masih berfluktuasi. Tapi sejauh ini harganya masih bisa bertahan di atas Rp 1.800/kg. "Ini yang membuat petani tetap optimis harganya bisa di atas Rp 2.000 sebelum akhir tahun. Karena jika merujuk pada awal tahun, harganya memang masih termasuk tinggi," katanya, Kamis (5/11/2020).
Gus mengatakan, pekan lalu memang sudah ada daerah penghasil yang mendapatkan harga dikisaran Rp 1.900-an/kg. Karena itu meski berfluktuasi, tapi harganya dalam tren positif hingga membuat petani tetap optimis bisa mendapatkan harga di atas Rp 2.000/kg.