Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bicara soal digitalisasi alutsista di era revolusi industri 4.0. Hadi meminta prajurit TNI bisa beradaptasi dan tidak tertinggal dalam menghadapi kemajuan teknologi.
"Ya, saat ini kita masuk pada revolusi industri 4.0. Tentunya kita tidak boleh ketinggalan dengan kemajuan teknologi tersebut. Saat ini seluruh peralatan sudah mengalami satu perubahan. Dari peralatan yang sifatnya analog, sudah masuk pada yang bersifat digital," terang Hadi dalam acara '30 Menit Bersama Panglima TNI' yang disiarkan kanal di YouTube Puspen TNI, Minggu (8/11/2020).
"Dan saat ini kita terus juga dalam reksa ketiga ini, mengubah seluruh sistem yang ada di alutsista, semua menggunakan digital. Kita sebut era digitalisasi, dari alutsista yang tadinya menggunakan analog, kita ubah dengan menggunakan digital," lanjutnya.
Hadi menambahkan TNI harus bisa beradaptasi dalam perubahan zaman dengan terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di tubuh TNI. Dia pun menyinggung ancaman siber yang dihadapi di era digitalisasi ini.
"Kita tidak boleh tidak melek dengan perubahan-perubahan ini. Oleh sebab itu, kita sudah bisa melihat bahwa di Mabes TNI juga memiliki satuan siber, itu adalah dalam rangka kita juga menghadapi ancaman, ancaman siber. Karena saya sampaikan tadi ancaman saat ini multidimensi," terangnya.
Kesejahteraan Prajurit Jadi Perhatian TNI
Panglima TNI juga menerangkan kesejahteraan prajurit terus ditingkatkan di era digitalisasi ini. Hadi mengatakan TNI terus berupaya untuk menyediakan rumah bagi para prajurit dengan program yang ada.
"Ya, kebutuhan mendasar seluruh umat manusia di antaranya adalah rumah. Oleh sebab itu, program saya bersama seluruh kepala staf angkatan, yaitu bagaimana menyejahterakan prajurit, khususnya adalah bisa memiliki rumah ketika mereka baru saja dilantik, sudah punya rumah," kata Hadi.
Diungkapkan Hadi, prajurit akan tenang saat bertugas bila telah memiliki rumah. Tak hanya itu, kata Hadi, TNI juga berupaya untuk menyediakan rumah dinas bagi para prajurit yang bertugas di luar wilayah.
"Rumah dinas ini setiap wilayah kita berupaya untuk bisa memenuhi. Sehingga ketika kita menugaskan prajurit ke luar wilayah, bisa ditugaskan mereka sudah bisa menempati, khususnya adalah yang sudah berkeluarga. Kalau batalyon, tentunya mereka harus masuk di batalyon. Sehingga ketika kita perintahkan, mereka berangkat dengan membawa keluarga, karena di sana sudah ada rumah dinas," tandas dia. dtc