Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Usai sebelumnya seluruh wilayah Sumut keluar dari zona merah (resiko tinggi) dalam peta risiko penyebaran Covid-19, kali ini Kotamadya Gunung Sitoli kembali memasukinya.
Begitu juga dalam website resmi Satgas Penangan Covid-19 di situs covid19.go.id, zona kuning di Sumut juga berkurang dari 2 menjadi 1, yakni hanya pada Kabupaten Asahan.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, sebelumnya, Kabupaten Nias yang berzona kuning (resiko rendah) kini juga naik menjadi zona orange (resiko sedang). Pada Gunung Sitoli yang sebelumnya berada pada zona orange kini kembali masuk dalam zona merah.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi terkait perubahan ini mengaku jika pihaknya belum ada melakukan update data. Karenanya, dia mengatakan, jika dirinya belum bisa memberikan tanggapan.
"Belum update, nanti setelah update ya," ungkapnya, Kamis (12/11/2020).
Namun, berdasarkan data harian yang diperoleh, jelasnya, pada Gunung Sitoli terdapat penambahan sebanyak sembilan kasus konfirmasi, sehingga akumulasinya naik menjadi 252 orang. Kemudian untuk angka kesembuhan masih tetap pada angka 152 dan meninggal tetap diangka sembilan orang.
Sedangkan pada Kabupaten Asahan, sebut Aris, penambahan kasus konfirmasi didapati hanya sebanyak dua kasus, sehingga akumulasinya menjadi 216 orang. Kemudian untuk angka kesembuhan masih tetap diangka 170 dan meninggal juga tetap diangka 12 orang.
Sementara itu, berdasarkan data secara menyeluruh di Sumut, kasus baru konfirmasi didapati sebanyak 79 orang menjadi total 14.051. Lalu pada angka kesembuhan juga didapati penambahan sebanyak 79 orang menjadi 11.509 dan meninggal bertambah 2 orang menjadi 572.
"Untuk itu saat ini kasus aktif di Sumut ada sebanyak 1.970 orang atau turun dua poin dari hari sebelumnya sebanyak 1.972 orang," terangnya.
Aris merincikan, penambahan kasus konfirmasi terbanyak, didapati di Kota Medan sebanyak 22 orang, Deliserdang 17 orang, Labuhanbatu dan Gunung Sitoli 9 orang, serta Nias Selatan 7 orang.
Selanjutnya pada angka kesembuhan, lanjut dia, jumlah terbanyak didapati di Kota Medan dengan 28 orang, Paluta 21 orang dan Samosir 11 orang.
"Untuk angka kematian keduanya didapati hanya di Kota Medan," pungkasnya.