Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto buka-bukaan mengenai tantangan yang dihadapi di Jalan Tol Trans Sumatera, salah satunya adalah ancaman kejahatan.
Pasalnya, saat ini lalu lintas kendaraan di jalan tol Trans Sumatera masih rendah alias jalannya masih sepi.
"Saat ini dengan berawalnya pengoperasian jalan tol ini dengan penyesuaian masyarakat kami menghadapi banyak tantangan. Jalan tol ini memang sekarang traffic-nya masih rendah. Dengan trafik yang rendah ini mengundang kejahatan," ujar Budi dalam sebuah webinar, Rabu (25/11/2020).
Untuk menanggulangi masalah ini pihaknya menyediakan patroli keamanan rutin. Kemudian untuk kenyamanan pengguna jalan pihaknya juga menyediakan fasilitas penyelamatan, kesehatan, hingga pengamanan kendaraan.
"Oleh karena itu kami menyediakan patroli tiap saat, sehingga para pengguna tol ini akan aman dari gangguan keamanan di sekitar tol. Kami juga menyediakan fasilitas penyelamatan, kesehatan, dan juga pengamanan kendaraan," ujar Budi.
Selain ancaman kejahatan karena sepinya jalan Tol Trans Sumatera, dia juga mengungkapkan masih banyak truk-truk obesitas alias truk ODOL yang melewati jalan tol.
Menurutnya, kendaraan dengan kapasitas yang berlebihan seperti ini bisa membuat jalan tol cepat rusak. Kerugian lainnya adalah mengancam keselamatan pengguna jalan tol lainnya.
"Adanya truk-truk yang besar, istilahnya adalah ODOL, over dimension over load. Ini merusak jalan tol dan juga mengancam keselamatan pengguna tol. Karena keberadaannya ini tidak standar dengan desain jalan tol ini," ujar Budi. dtc