Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Habib Rizieq Syihab 'hadir' di diskusi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) lewat suara. Seperti diketahui, Habib Rizieq saat ini sedang dirawat di RS UMMI Bogor.
Suara Habib RIzieq diperdengarkan lewat pengeras suara yang disiarkan di ruang tempat diskusi dan bedah buku 'Pemikiran Sang Revolusioner Dr. Syahganda Nainggolan'.
Habib Rizieq Syihab memberi salam kepada pimpinan-pimpinan KAMI Jenderal (purn) TNI Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, dan Habib Muchsin Alatas yang hadir di diskusi itu. Dia juga memberi sapaan ke Syahganda Nainggolan yang saat ini sedang dalam penjara.
"Salam rindu, salam hormat kepada Dr Syahganda Nainggolan yang saat ini sedang beruslan, di sel penjara yang sesak. Dari sana suara kebenaran akan terus keluar dan masuk ke telinga yang terbuka, di mana pun di seluruh bagian dari Negara Republik Indonesia," ucap Habib Rizieq, dalam diskusi yang disiarkan di akun YouTube Official KAMI, Jumat (27/11/2020).
Rizieq memuji Syahganda sebagai sosok pemikir ang kritis dan bertanggung jawab. Namun, dia memberi saran agar pemikiran Syahganda mendapat hal-hal keagamaan.
"Jadi, sekali lagi, saya ulangi, Dr Syahganda Nainggolan kritis serta berani, dan bertanggungjawab terhadap pemikirannya. Hanya saja, menurut saya, perlu lebih diracik ruh Ketuhanan yang Maha Esa, agar tetap terjaga dalam koridor keagamaan sebagai jati diri bangsa Indonesia," katanya.
Menurut Habib Rizieq, seharusnya pemerintah tidak memenjara Syahganda. Pemerintah seharusnya menjadikan Syahganda sebagai 'mitra bertanding' atau sparing partner untuk mengawal pemerintah.
"Mestinya pemerintah, rezim penguasa ini tidak menjadikan Syahganda Nainggolan dan kawan-kawan sebagai musuh atau ancaman sehingga dibungkan dan dikurung, justru seharusnya dijadikan sebagai sparing partner, dijadikan sebagai lawan diskusi yang berakal sehat," katanya.
"Satu lawan yang cerdas dan berakal sehat, jauh lebih baik dari satu juta kawan bodoh, dan bermental penjilat. Karena melalui lawan cerdas dan akal sehat, rezim penguasa bisa mendeteksi kelemahan diri sejak dini," katanya.
Habib Rizieq menyampaikan bahwa negara tidak akan gaduh jika kritik dari Syahganda diterima. Kemudian, Rizieq menyebut bahwa Syahganda itu seorang revolusioner.
"Kalau saran dijadikan, maka segala kegaduhan tidak perlu terjadi di negara tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Akhirnya, saya setuju bahwa Dr Syahganda Nainggolan adalah memang sang revolusioner yang tak akan padam semengat juangnya dan tak akan mati pemikirannya, hanya karena dinding penjara yang sesak," katanya.dtc