Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bobby Nasution mengakui statusnya sebagai menantu Presiden Jokowi tidak memudahkan dirinya dalam kontestasi Pilkada Medan. Sebab, sejak setahun belakangan dia sudah rajin terjun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi.
"Saya bukan tiba-tiba datang ke masyarakat terus katakan saya ini menantu presiden loh. Bukan itu, tapi saya datang ke masyarakat menawarkan apa solusi yang bermanfaat, Insya Allah," ujarnya, Minggu (29/11/2020).
Setelah setahun bertemu masyarakat, dia menjadi paham betul apa yang dibutuhkan dan dinginkan oleh masyarakat. "Posisi saya sebagai menantu Presiden bukan berarti ada kemudahan atau perlakuan khusus dalam Pilkada ini. Saya tetap berusaha menyerap aspirasi masyarakat untuk berikan solusi, " ungkapnya.
Di masyarakat, justru Bobby Nasution menjual program dan solusi. "Saya dan tim itu menjual program bukan jual posisi menantu. Memang ada keuntungan saya sebagai menantu presiden yakni posisi itu membuat popularitas saya tinggi. Tapi dalam Pilkada dibutuhkan elektabilitas, dan itu yang harus saya usahakan, " lanjutnya.
Kemudian ada pula sorotan yang menyudutkan Bobby Nasution sebagai sosok yang belum pengalaman di bidang politik. Ia justru bertanya balik, selama ini Medan diurus orang yang berpengalaman hasilnya tidak juga baik. Malah Kota Medan mendapat reputasi buruk di tingkatan nasional.
"Kalau pengalaman politik, birokrasi yang jadi patokan toh Medan juga tak beres juga. Saya selalu dapat keluhan masyarakat, bahwa masih banyak masalah di Medan. Maka itu, yang dibutuhkan masyarakat adalah solusi, bukan pengalaman politik apalagi birokrasi, " tukasnya.