Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden AS Donald Trump tidak akan diberikan vaksin virus Corona sampai ada rekomendasikan dari tim medis Gedung Putih. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat Gedung Putih.
Dilansir CNN, Kamis (20/12/2020) pejabat itu mengatakan Trump masih menerima manfaat dari monoclonal antibody cocktail yang diberikan selama pemulihannya dari COVID-19 pada awal musim gugur. Antibodi ini jenis antibodi yang disebut telah mengalami uji coba pada sel.
Situasi Trump berbeda dengan Wakil Presiden Mike Pence, menerima vaksinasi Jumat (18/12) pagi. Pence belum tertular virus, kata pejabat itu, yang berarti kebutuhan vaksinasi wakil presiden lebih mendesak.
Pence dan ibu kedua Karen Pence disuntik di depan kamera di Gedung Putih, bersama dengan Ahli Bedah Umum AS Jerome Adams.
Pejabat itu melanjutkan, Presiden terus terbuka untuk divaksinasi. Tetapi pejabat itu memperingatkan Trump juga ingin memastikan pekerja medis garis depan menerima vaksin terlebih dahulu.
Berita itu muncul setelah dosis pertama vaksin virus Corona diberikan kepada publik Amerika pada Senin (21/12), setelah Food and Drug Administration AS (FDA) mengesahkan vaksin terobosan akhir pekan lalu.
Batch awal difokuskan pada pekerja perawatan kesehatan dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang, sesuai rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, tetapi beberapa pejabat pemerintah juga dijadwalkan untuk diinokulasi pada putaran awal vaksin.
Sementara itu, Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mengatakan bahwa dia akan merekomendasikan Trump dan Pence untuk menerima vaksin COVID-19.
"Meskipun Presiden sendiri terinfeksi dan dia memiliki kemungkinan antibodi yang kemungkinan akan melindungi, kami tidak yakin berapa lama perlindungan itu bertahan," kata Fauci pada Selasa di acara ABC "Good Morning America."(dtc)