Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menjelang penghujung tahun, pasar keuangan masih akan diselimuti sentimen buruk seperti keengganan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk mengesahkan paket dana bantuan atau stimulus yang akan telah disepakati oleh senat di AS. Keengganan Donald Trump tersebut bisa saja membuat pasar keuangan global kembali mengalami tekanan hebat.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, tekanan hebat pasar global akan ikut mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Tidak berhenti disitu, mutasi corona yang bisa menular lebih cepat 70% dari semula juga memicu terjadinya kekhawatiran baru yang bisa saja menekan kinerja pasar saham nantinya," katanya, Minggu (27/12/2020).
Gunawan mengatakan, dua sentimen negatif tersebut akan terus mewarnai perdagangan saham di pekan akhir tahun 2020. Disisi lain, para investor yang banyak mengambil liburan juga akan membuat kinerja pasar keuangan minim transaksi.
Pekan ini, kata Gunawan, menjadi pekan yang penuh ketidakpastian. Banyak sentimen buruk dan belum terciptanya kondisi pasar keuangan yang didukung oleh data-data ekonomi. Dipastikan di pekan ini tidak ada data ekonomi yang akan mendorong pemulihan kinerja indeks saham.
"Jadi saya mewanti-wanti akan kemungkinan pergerakan pasar keuangan khususnya pasar saham yang bisa bergerak volatile dengan rentang harga yang sangat tajam. Sulit untuk mengatakan bahwa IHSG akan mampu bertahan terus di atas 6.000. Karena sejumlah sentimen masih akan membuat pasar saham nyaris tidak bergerak pada dasarnya," kata Gunawan.
Tetapi libur panjang akhir tahun, ditambah pandemi Covid-19 yang belum selesai dan sikap investor yang ambigu, bisa saja membuat aksi jual atau beli investor besar akan diikuti oleh investor lainnya. Profit taking masih memungkinkan terjadi, sementara sentimen penggerak iHSG naik juga tidak tersedia banyak.
Untuk kinerja mata uang rupiah, sepertinya juga tidak akan banyak berubah dari kinerja di pekan lalu. Masih akan bergerak dalam rentang 14.090 hingga 14.200/dolar AS. Aktivitas bisnis yang melambat di akhir tahun diyakini tidak akan banyak membuat kinerja mata uang rupiah bergerak.