Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Uni Eropa telah menyelesaikan perjanjian investasi dengan Cina yang telah direncanakan sejak 7 tahun lalu. Kesepakatan itu berisi promosi perdagangan global dan liberalisasi investasi.
Negosiasi itu disepakati oleh Presiden Cina Xi Jinping dan pejabat UE melalui perundingan yang dinamakan Perjanjian Komprehensif tentang Investasi. Perundingan itu dilakukan secara virtual, Rabu (30/12).
Mengutip dari CNN, Senin (4/1/2021) Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengungkap perjanjian itu sebagai salah satu upaya peningkatan signifikansi ekonomi utama.
Dia menjelaskan, kesepakatan itu akan membantu mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan meningkatkan akses pasar bagi investor UE di berbagai sektor termasuk kesehatan, layanan keuangan, dan kendaraan listrik.
Selain itu, akan menetapkan kewajiban yang jelas pada perusahaan milik Cina , yang seringkali disubsidi secara besar-besaran. Perjanjian tersebut juga menetapkan aturan yang melarang transfer teknologi paksa.
Di bawah perjanjian investasi itu, Cina telah berkomitmen untuk melarang kerja paksa. Tapi itu mungkin tidak cukup untuk mengatasi kekhawatiran atas penindasan Cina terhadap Uyghur dan kelompok etnis minoritas Muslim lainnya.
Namun kesepakatan UE dan Cina disebut dapat merusak hubungan Brussel dengan AS yang telah menyatakan ingin bekerja sama untuk melawan Cina. Kerja sama dengan Eropa dipandang sebagai cara paling efektif untuk melawan praktik ekonomi Cina dan masalah hak asasi manusia.
Menanggapi kesepakatan UE dan Cina calon Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan bahwa AS akan melakukan konsultasi bersama UE terkait menanggapi praktik perdagangan yang dilakukan Cina. (dtf)