Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Suasana duka menyelimuti Sulawesi Barat (Sulbar) setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 terjadi di Majene. Tercatat sudah ada 35 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Guncangan gempa yang terjadi pada dini hari tadi juga menyebabkan sejumlah fasilitas publik hancur.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menerima laporan pascagempa magnitudo (M) 6,5 di Kabupaten Mejene, Sulawesi Barat (Sulbar). Nurdin menyebut sejumlah kantor hingga rumah sakit hancur akibat gempa.
"Sekarang jalan putus, beberapa kantor-kantor rumah sakit hancur, makanya kita segera ke sana membantu," ujar Nurdin dalam keterangannya kepada wartawan di Makassar, Jumat (15/1/2021).
Hingga Jumat pukul 13.00 WIB, data jumlah korban akibat gempa di Majene, Sulbar, terus bertambah. Data terbaru, 35 orang di Mamuju dan Majene dilaporkan meninggal dunia.
"Korban jiwa hingga saat ini untuk seluruh Sulawesi Barat (Sulbar) itu dari wilayah Majene dan Mamuju 35 meninggal dunia," ujar Kepala BPBD Sulbar, Darno Majid, kepada detikcom, Jumat (15/1).
BMKG mengatakan gempa susulan masih berpotensi terjadi pascagempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,9 dan M 6,2 di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa susulan yang terjadi berpotensi memicu tsunami sehingga warga di pesisir pantai diminta mengamankan diri ke tempat yang lebih tinggi.
"Kemungkinan kalau akan terjadi gempa susulan, yang dikhawatirkan dapat juga memicu tsunami baik akibat longsor ke laut, ataupun tsunami akibat gempa itu," ujar Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers online, Jumat (15/1).
Untuk itu, selain menjauhi bangunan yang mudah roboh atau gedung-gedung yang rawan ambruk, BMKG meminta warga yang ada di pesisir pantai mengamankan diri ke tempat yang lebih tinggi.(dtc)