Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa mantan presiden Donald Trump tidak seharusnya diizinkan untuk menerima pengarahan (briefing) intelijen, yang secara historis diberikan kepada para mantan presiden AS. Biden khawatir Trump mungkin berbagi informasi dengan musuh-musuh AS.
Ditanya dalam sebuah wawancara dengan CBS News apa yang dia takuti jika Trump terus menerima pengarahan intelijen, Biden mengatakan dia tidak ingin berspekulasi soal itu. Namun, Biden menegaskan bahwa dia tidak ingin Trump terus mendapatkan briefing intelijen.
"Saya hanya berpikir bahwa dia tidak perlu mendapat pengarahan intelijen," kata Biden.
"Nilai apa yang memberinya briefing intelijen? Apa dampak yang dia miliki, selain fakta bahwa dia mungkin terpeleset dan mengatakan sesuatu?" tuturnya seperti dilansir dari AP, Sabtu (6/2/2021).
Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan awal pekan ini bahwa masalah pemberian briefing intelijen ke Trump adalah "sesuatu yang sedang ditinjau".
Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat, dan bahkan beberapa mantan pejabat pemerintahan Trump, telah mempertanyakan perlunya mengizinkan Trump untuk terus diberi pengarahan itu.
Susan Gordon, yang menjabat sebagai wakil direktur utama intelijen nasional selama pemerintahan Trump dari 2017 hingga 2019, dalam tulisan opininya di media Washington Post bulan lalu, mendesak Biden untuk tidak memberikan akses Trump ke intelijen. Terlebih setelah serangan massa pendukung Trump ke gedung Capitol AS pada Januari lalu.
"Setiap mantan presiden menurut definisi adalah target dan menghadirkan beberapa risiko. Tapi mantan presiden Trump, bahkan sebelum peristiwa-peristiwa minggu lalu, mungkin sangat rentan terhadap aktor-aktor jahat dengan niat buruk," tulisnya.
Keputusan apakah akan memberikan pengarahan intelijen kepada presiden sebelumnya semata-mata merupakan hak prerogatif pemegang jabatan presiden saat ini.
Ketua Komite Intelijen DPR, Adam Schiff dari Partai Republik juga telah mendesak Biden untuk menghentikan briefing untuk Trump.
"Tidak ada keadaan di mana presiden ini harus mendapatkan pengarahan intelijen lagi," kata Schiff sesaat sebelum Trump mengakhiri masa jabatannya bulan lalu. "Menurut saya, dia tidak bisa dipercaya sekarang dan di masa depan," cetusnya.(dtc)