Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah melangsungkan vaksinasi tahap satu secara bertahap bagi tenaga kesehatan (nakes). Kabupaten Nias Barat merupakan daerah terakhir di Sumut yang me-launching vaksinasi Covid-19 tersebut. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat 2 orang yang bukan nakes justru mendapatkan vaksinasi duluan. Keduanya adalah Kabid Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Nias Barat, Yasama Frans Daeli dan Kasubbid Mutasi BKD, Nehesokhi Halawa.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dimintai tanggapannya terkait ini, tidak begitu mempersoalkannya. Karena menurutnya, jika tidak mengurangi kuota vaksin bagi nakesnya, hal itu tentu tidak menjadi masalah berarti.
"Asal tidak mengurangi kuota nakesnya," jawabanya singkat.
Sementara itu, berdasarkan data vaksinasi Covid-19 per Kabupaten/Kota dan Provinsi Sumut di dashbord KPCPEN per tanggal 16 Februari, untuk Kabupaten Nias Barat sasaran nakes yang divaksin sebanyak 656 orang. Sementara itu populasi vaksinasi ada sebanyak 676 orang nakes, yang keseluruhannya telah menyatakan kebersediaannya menerima suntik vaksin.
Dari jumlah tersebut, hingga data Selasa, 16 Februari 2021, pukul 15.00 WIB, baru terdapat 15 nakes yang sudah mendapatkan vaksin dosis satu, atau baru 2,3%.
BACA JUGA: Di Nias Barat 2 Orang Bukan Nakes Dapat Vaksin Covid-19 Duluan
Diberitakan sebelumnya, pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap I di Kabupaten Nias Barat, Selasa (16/02/2020), di RS Pratama Nias Barat, ditemukan 2 orang mendapat suntikan vaksin duluan. Anehnya. kedua orang ini bukanlah pejabat publik, tokoh agama, tokoh masyarakat yang masuk daftar prioritas penerima vaksin tahap I. Keduanya juga bukanlah tenaga kesehatan (Nakes).
Kedua orang tersebut adalah Kabid Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Nias Barat, Yasama Frans Daeli dan Kasubbid Mutasi BKD, Nehesokhi Halawa. Padahal, keduanya juga tidak masuk daftar 16 pejabat publik, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan yang diumumkan sebagai duta vaksin Nias Barat yang mendapat suntikan vaksin tahap I.