Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mhd Ridho Gufa (37), korban tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Jalan Yos Sudarso KM 13, tepatnya di depan SPBU Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (28/3/2021) pukul 02.00 WIB, telah dimakamkan di Kampung Keluarga, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu siang.
Salah seorang kerabat korban, Marwah kepada medanbisnisdaily.com, mengatakan penembakan yang dialami korban terjadi beberapa jam mereka pulang dari menghadiri peringatan Israk Mikraj di sebuah masjid di lingkungan mereka. Sesampai di rumah, korban yang sudah dikaruniai seorang putri itu dijemput oleh sejumlah temannya untuk bertindak sebagai joki balap liar.
"Korban sejak berkeluarga setahu saya sudah meninggalkan balap liar dan berhenti sebagai joki, karena lebih banyak mengikuti kegiatan keagamaan bersamaa remaja mesjid di lingkungannya. Tapi entah mengapa malam itu korban merasa terpaksa mengikuti ajakan temannya itu," ujar Marwa.
Kerabatnya itu juga mengatakan, akhir-akhir ini korban juga menyoroti permainan judi tembak ikan dan dingdong yang beroperasi dekat dengan lokasi kejadian penembakan.
BACA JUGA: Seorang Warga Tewas Ditembak OTK di Depan SPBU Martubung
Sulaiman paman korban, juga mengatakan hal yang sama. Atas bujuk rayu, korban mengikuti ajakan temannya. Ternyata ketika masih melakukan pemanasan mesin motor, tiba-tiba dari arah belakang ada orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata api menembak kepala korban, sehingga M Ridho Gufa meninggal dunia setelah sempat dibawa ke RSU Delima Simpang Martubung. Selanjutnya dirujuk ke RS Brimob, Jalan Wahid Hasyim, Medan, untuk keperluan visum. Pihak keluarga berharap kepolisian segera meringkus pelaku penembakan serta mengungkap kasus pembunuhan terhadap korban.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP MR Dayan dikonfirmadikan mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus tersebut dan kini sedang melakukan penyelidikan terhadap pelaku. Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, di antaranya Aditia Prayoga (20), Mahatir Alvin (24), Sugeng (35), Aldo Lazio (20 tahun), serta Muhsinin Als Ivan (33).