Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya meningkatkan kemampuan penjualan dan pemasaran pelaku ekonomi kreatif (ekraf) Danau Toba secara digital melalui bimbingan teknis. Acara tersebut berlangsung satu hari pada 21 April 2021 di Hotel Labersa, Balige, Kabupaten Toba, dan dihadiri Koordinator Pemasaran Fesyen, Desain dan Kuliner Kemenparekraf, Andi Ruswar, Wakil Bupati Toba, Tonny Simanjuntak dan 50 pelaku ekraf Beli Kreatif Danau Toba.
Bimtek ini merupakan bentuk nyata peran Kemenparekraf dalam peningkatan kemampuan di bidang pemasaran digital, trust and branding identity serta pemahaman pajak untuk menguatkan pelaku ekraf.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (27/4 /2021) malam, Koordinator Pemasaran Fesyen, Desain dan Kuliner Kemenparekraf, Andy Ruswar, mengatakan Bimtek Beli Kreatif Danau Toba bertujuan untuk meningkatkan level bisnis pelaku ekraf dan menghasilkan pelaku ekraf yang potensial, berkualitas dan siap dipasarkan. Beli Kreatif Danau Toba merupakan bentuk bantuan Kemenparekraf terhadap pelaku kreatif yang terdampak COVID-19 dan upaya untuk memperkuat Danau Toba sebagai destinasi super prioritas.
Wakil Bupati Toba, Tonny Simanjuntak mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatf Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah melaksanakan Bimbingan Teknis Beli Kreatif Danau Toba ini. "Peluncuran Beli Kreatif Danau Toba ini dilaksanakan di Desa Silalahi, Kabupaten Dairi pada tanggal 22 Februari 2021," ujarnya.
Tonny Simanjuntak mengatakan, Beli Kreatif Danau Toba juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap pembelian produk Sumatra Utara khususnya dari kawasan Danau Toba. Melalui Bimbingan Teknis Beli Kreatif Danau Toba ini, para peserta pelaku ekraf diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan untuk mendukung pemasaran produknya melalui digital marketing, perluasan pasar ke dalam market place yang bertujuan untuk meningkatkan omzet dari pelaku kreatif.
Selama satu bulan program Beli Kreatif Danau Toba, sudah terlihat perkembangan yang menggembirakan. Kendala dari segi penjualan di lapangan tidak terlalu terasa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan penjualan selama program berjalan, dan perkembangan penjualan bukan hanya ada peningkatan omzet saja. Namun juga ada penambahan aset digital dalam penjualan, seperti sosial media yang digunakan untuk penjualan dan marketplace yang sebelumnya tidak ada menjadi ada, sebelumnya satu menjadi dua dan seterusnya.
Bimbingan teknis kali ini merupakan kegiatan ketiga dan menjadi program berkelanjutan supaya pelaku ekraf terus termotivasi menjual produk mereka meski kondisi ekonomi belum pulih. Selain program digitalisasi pemasaran, bimbingan teknis juga memberikan pengetahuan perpajakan bagi para pelaku ekraf.
Andy Ruswar menambahkan, kerap para pelaku usaha merasa belum apa-apa sudah dikejar pajak. "Tapi kalau kita sudah mempunyai NPWP atau membayar pajak, maka database sudah masuk yang nantinya akan kita pakai untuk pembinaan," jelasnya.
Salah seorang pelaku ekraf Toba, Julina Marta Hutapea, pemilik Dapur Dainang yang memproduksi Sambal Mie Gomak, Hare Toba dan The Sasagun, mengaku sangat terbantu dengan adanya Bimtek Beli Kreatif Danau Toba ini.
"Kita semakin memahami pentingnya pemasaran produk secara digital untuk meningkatkan omzet ekraf. Selama ini memang kita sudah lakukan penjualan secara online dengan menggunakan media Facebook dan Instagram pribadi namun hasilnya belum maksimal," tuturnya.
"Lewat Bimtek ini kita semakin memahami peluang pengembangan usaha lewat digitalisasi yang semakin terbuka lebar dengan banyaknya sarana marketplace yang bisa dimanfaatkan pelaku ekraf untuk memasarkan produknya," pungkas Marta.