Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tanggal 5 Mei 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I. Banyak yang memperkirakan Indonesia masih mengalami resesi atau pertumbuhan ekonominya tetap berada di level negatif.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi ekonomi Indonesia berada di kisaran minus 1% sampai minus 0,1% pada kuartal I-2021. Jika benar terjadi, maka Indonesia masih berada di jurang resesi. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut.
Beberapa ekonom pun memprediksi ekonomi Indonesia masih berada di jurang resesi atau negatif pada kuartal I-2021.
Kepala Ekonom BCA David Sumual memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di minus 0,87% selama tiga bulan pertama tahun ini.
"Iya (masih resesi), tapi memang posisi paling terpuruk sudah lewat yaitu pada kuartal II-2020 yang minus 5,3%," kata David saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Meski masih resesi, David menilai perekonomian Indonesia sudah mengalami pertumbuhan jika dilihat secara kuartalan sejak kuartal II-2020. Adapun ekonomi nasional yang berada di level negatif pun karena basis tahun sebelumnya yang masih dalam kondisi normal.
"Jadi sebenarnya sudah ada perlahan perbaikan, tapi memang tahun lalu kuartal I kita belum alami pandemi, jadi kondisi kuartal I tahun lalu normal," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran minus 1%.
"Kita masih resesi, artinya pertumbuhan ekonomi kita negatif, kalau kuartal depan sih nggak karena based-nya dulu minus 5%, sebenarnya PDB kita sudah naik dari kondisi setahun lalu. Tapi itu kuartal II," ujarnya.
"Kalau kuartal ini kita kan bandingkan sebelum COVID, jadi otomatis masih resesi di kuartal I-2021," tambahnya.(dtf)