Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT PLN (Persero) memperkirakan beban puncak listrik Jawa-Bali untuk periode Lebaran ini mencapai 20.201 mega watt (MW). Jika dibanding Lebaran sebelum pandemi, beban puncak ini relatif lebih tinggi.
Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) PLN Haryanto WS mengatakan, beban puncak di hari pertama Lebaran biasanya ke 16.000 MW. Meski demikian, ia mengatakan, pasokan listrik aman.
"Jadi ini sistem sangat aman lah dengan kondisi beban puncak nanti Lebaran kita 20.200 MW ini memang relatif lebih tinggi kalau Hari Raya Idul Fitri normal. Kalau Hari Raya Idul Fitri normal itu hari pertama beban kita bisa ke 16.000 MW, jadi ini ada selisih 4.000-an dibanding dengan kondisi Idul Fitri normal," katanya dalam konferensi pers, Selasa (11/5/2021).
Dalam paparannya, ia menyebut, daya mampu netto 37.402 MW, daya mampu pasok 29.229 MW, cadangan operasi 9.028 MW, dan reserve margin 45%.
"Ini adalah neraca daya sistem Jamali tanggal 6-21, sederhana aja melihatnya, kalau (warna) kuningnya banyak berarti cadangannya besar," sambungnya.
Lebih lanjut, untuk mengamankan pasokan listrik di periode Lebaran ini PLN menyiapkan posko Idul Fitri dengan total 2.431 posko secara nasional. Selanjutnya, jumlah personil yang siaga mencapai 50.687.
Kemudian, kendaraan bermotor roda dua dan empat yang disiagakan sebanyak 2.288 unit. Serta, genset, UPS dan UGB yang disediakan 3.488 unit.(dtf)