Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
JIKA berbicara sebuah hobi, sering kali kegiatan yang digemari ini hanya sebatas hal yang disukai saja. Namun, jika hobi ini ditekuni lebih dalam, bahkan bisa menjadi suatu ladang kesuksesan dan penghasilan. Seorang Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat pernah berkata bahwa pekerjaan yang menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar. Hal inilah yang dilakukan oleh Abdul Aziz Hedra, seorang musisi cover pria di Kota Medan.
Pria yang memiliki hobi di bidang musik ini memilih untuk menggeluti dunia musik lebih dalam, terkhusus pada skena musik cover. Bernyanyi adalah kegiatan yang telah ia sukai sejak ia berada di bangku taman kanak-kanak. Sedari kecil, dirinya belajar bernyanyi secara otodidak dari berbagai sumber. Berkat kegigihannya ini, saat ini ia menjadi musisi cover pria paling terkenal di Kota Medan.
Abdul Aziz Hedra yang kerap disapa Adul ini merupakan musisi cover yang berdomisili Medan yang sampai saat ini banyak dikenal oleh masyarakat Kota Medan maupun luar Medan. Dirinya hingga saat ini tercatat memiliki 1.430 subscribers di kanal YouTube-nya dan 11.100 followers di Instagram-nya, azizhedraa.
Di usianya yang muda ini, pria kelahiran tahun 2000 ini memulai kariernya secara lebih dalam tepat pada tahun 2018. Dirinya mampu memberanikan diri untuk berkarya dan mengembangkan kegemarannya dalam bermusik menjadi sesuatu yang positif dan nyata. Semakin hari dirinya semakin konsisten untuk menggeluti profesi sebagai musisi. Baginya, musik adalah bagian dari hidupnya yang tidak dapat dipisahkan.
Saat ini dirinya telah mengunggah sekitar 24 video cover musik. Dalam setiap videonya, Adul selalu tampil berbeda dengan musisi cover lainnya. Ia mengungkapkan, ini dilakukannya agar penonton atau pendengar memiliki memori tersendiri terhadap dirinya.
“Aku enggak mau sekadar nyanyi aja di video. Aku buat semacam video klip cover gitu biar menambah daya tarik dan bisa menarik hati penonton,” tutur Adul.
Posisinya saat ini sebagai musisi cover merupakan sebuah strategi bagi dirinya untuk menembus industri musik nasional. Ia memiliki ambisi untuk menjadi seorang musisi yang memiliki karya lagunya sendiri.
“Setiap penyanyi kan punya caranya masing-masing untuk masuk industri musik nasional. Ada yang merintis buat lagu dari awal, ada yang dari kompetisi, ada yang dari ajang pencarian bakat, dan lain-lain. Kalau aku memilih jalanku sebagai musisi cover terlebih dahulu,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dengan pengetahuan dan relasinya di bidang musik ini menjadi batu pijakan bagi dirinya untuk berkembang lebih besar lagi. Pengalamannya dalam memproduksi cover lagu dan pengalaman tampil di beberapa panggung Kota Medan dijadikannya sebagai suatu pembelajaran agar di kemudian hari tidak mengalami culture shock. “Aku pengin belajar dulu di Medan. Pengin belajar semua tentang industri musik, baik hal teknis maupun nonteknis,” ucap Adul.
Meski banyak rintangan yang menghalangi sepak terjang musisi cover saat ini, seperti hak cipta, royalti, ataupun prasangka masyarakat, Adul tetap giat berkarya dan selama ini usahanya tidak mengkhianati hasil. Dirinya pun kerap diajak berkolaborasi dengan para musisi cover wanita lainnya. Bahkan, 2020 lalu ia digaet oleh salah satu manajemen musik di Kota Medan.
Usaha dan kekonsistensian Adul dalam mengembangkan hobinya ini mampu membawa dirinya ke jenjang permusikan yang lebih potensial untuk menjadi musisi yang lebih besar lagi. Kesuksesan Adul ini diharapkan mampu membuka pandangan masyarakat akan pentingnya memaksimalkan hobi yang disukai. (Kaki Publisher)