Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - Di tengah dorongan duet dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Partai Golkar menegaskan bahwa Airlangga Hartarto merupakan satu-satunya capres mereka untuk Pilpres 2024. Apakah Partai Demokrat (PD) rela ketum mereka, AHY, jadi cawapres Airlangga?
"Partai Demokrat memang belum ada keputusan resmi terkait posisi sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2024, seperti yang dilakukan oleh Partai Golkar lewat rapimnas yang sudah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai capres 2024, misalnya," kata Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution kepada wartawan, Minggu (6/6/2021).
Syarial menegaskan yang terpenting dalam menghadapi Pilpres 2024 adalah komunikasi antarpartai. Dia menilai Demokrat dan Golkar memiliki modal yang bagus untuk membangun koalisi.
"Namun, untuk menghadapi Pileg dan Pilpres 2024 penting dilakukan komunikasi politik yang strategis untuk kepentingan bangsa yang lebih baik ke depannya. Keniscayaan komposisi suara antara Golkar dan Demokrat yang memperoleh 20% suara apabila berkoalisi pada Pilpres 2024, tentu jadi dasar dan modal untuk membangun sebuah koalisi strategis," papar Syahrial.
Untuk konfigurasi capres dan cawapres, menurut Syahrial, ada beberapa cara untuk menentukannya. Salah satunya dengan melihat hasil survei elektabilitas.
"Terkait siapa yang menempati posisi RI 1 dan RI 2, tentu rakyat akan bisa ikut memberikan penilaian. Mekanisme untuk hal itu sangat mungkin dilakukan lewat pertimbangan survei dan sebagainya," sebut Syahrial.
Satu hal yang menurut Syahrial juga penting dalam membangun koalisi adalah kesamaan niat. Dia mengingatkan bahwa Partai Demokrat dan Golkar memiliki pengalaman membangun Indonesia dalam satu trek yang sama.
"Yang penting nawaitunya adalah membangun koalisi strategis untuk kebaikan bangsa. Masa-masa terbaik pertumbuhan ekonomi dan proses demokrasi yang pernah dibuktikan pemerintahan SBY-JK, hingga dilanjutkan SBY-Boediono tentu jadi pengalaman baik antara Demokrat dan Golkar dalam membesarkan bangsa ini ke depan," tutur Syahrial.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat mendorong duet AHY-Airlangga untuk Pilpres 2024. Sementara Golkar menekankan patuh terhadap hasil munas 2019, yang menetapkan Airlangga sebagai capres mereka.
"Capres Golkar itu sudah putus saat munas yang lalu," ucap Ketua DPP Golkar Dave Laksono kepada wartawan, Minggu (6/6).
Terpisah, pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio juga menilai koalisi Demokrat-Golkar potensial untuk direalisasikan. Hendri menilai Demokrat sangat diuntungkan meski AHY hanya bertindak sebagai cawapres.
"Oh iya sangat mungkin (PD koalisi dengan Golkar). Bahkan bisa jadi ini sebuah pasangan yang potensial, bisa jadi jago. Dan saya yakin ini pasangannya jadi Airlangga-AHY, tidak kekeh AHY untuk jadi nomor 1. Karena jadi nomor 2, Demokrat sudah sangat diuntungkan. Apalagi kan Golkar dan Airlangga elektabilitasnya di atas Demokrat," kata pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, Minggu (6/6). dtc