Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Tidak banyak orang tua yang benar-benar siap menjadi orang tua. Usia ataupun pendidikan tidak bisa menjadi jaminan apakah mereka mampu mendidik anaknya dengan baik. Meskipun sebenarnya ada banyak buku ataupun seminar parenting, tetapi ternyata itupun tidak menjamin apakah orang tua bisa sukses dalam mendidik anaknya. Mengapa demikian? Karena menjadi orang tua membutuhkan waktu belajar seumur hidup.
Lalu kalau begitu mengapa bimbingan pranikah, pendidikan parenting, seminar ibu dan anak, dan sejenisnya masih harus diikuti? Jawabannya mudah, karena melalui itu semua orang tua memiliki pemahaman awal, setidaknya gambaran umum mengenai kehidupan keluarga dan pola asuh anak.
Tidak ada satu buku, tips atau trik, atau ilmu yang bisa dipakai untuk mendidik semua anak, karena setiap anak spesial secara tersendiri. Sehingga saat menyelesaikan satu kasus terhadap satu anak, belum tentu tepat digunakan kepada anak yang lain. Itulah sebabnya, sebagai orang tua tidak boleh bosan dalam belajar bagaimana mengasuh dan mendidik anak dengan baik dan benar.
Ada banyak hal kecil yang bisa dilakukan orangtua untuk mendidik sejak usia dini. Salah satunya dengan mulai melakukan aktivitas sederhana yaitu membacakan sebuah cerita kepada anak sejak kecil.
Mungkin orang tua menganggap hal tersebut menyita waktu atau bahkan sia-sia, karena anak juga belum mengerti. Padahal tanpa disadarai dengan membaca buku sejak dini akan membantu proses tumbuh kembang si anak sampai beranjak dewasa. Itu sebabnya beberapa dokter kandungan menyarankan agar calon orang tua sudah bisa memulainya sejak anak berada di kandungan dan meneruskan kebiasaan tersebut setelah dia lahir. Meski anak belum mengerti kata demi kata yang diucapkan, namun mendengar suara orang tua, bisa merangsang ketertarikannya pada suara sekaligus melatih kemampuan mendengar anak.
Ada beberapa manfaat membacakan buku pada anak sejak dini yang harus diketahui yaitu:
BACA JUGA: Menjadi Pemimpin di Zaman Milenial
Satu. Mampu menjalin ikatan antara orangtua dan anak. Saat orangtua meluangkan waktu membacakan cerita untuk anak sejak dini merupakan hal yang luar biasa. orang tua seolah membangun pondasi berupa kedekatan emosional melalui suara meskipun sebenarnya anak belum memahami kata saat anak berada di kandungan ataupun setelah lahir.
Dua. Berkenalan dengan kosakata. Meskipun dalam hal ini anak masih sulit memahami, tetapi dengan membacakannya buku cerita maka anak akan merasa tidak asing dengan kata yang didengarnya sejak dini. Ketika anak sudah sering terpapar kosakata yang baik, maka itu akan melatih anak untuk nantinya berbicara.
Tiga. Membantu meningkatkan daya ingat anak. Manfaat membacakan buku untuk anak akan meningkatkan daya ingat anak. Setiap kata yang sering didengar berulang akan membuat daya ingat anak berkembang, sehingga kedepannya anak akan mudah mengingat objek, orang, atau bahkan pelajaran.
Empat. Melatih anak berimajinasi dan kritis. Selain meningkatkan daya ingat, imajinasi anak pun akan terlatih. Cerita yang dibacakan oleh orang tuanya akan memicu anak berimajinasi dan kritis, sehingga anak akan mampu berpikir kreatif dan mampu berpikir secara kritis.
Lima. Meningkatkan minat baca anak. Anak yang sudah terpapar dengan buku bacaan sejak kecil, maka akan tumbuh menjadi anak yang gemar membaca. Apalagi kalau kebiasaan membaca orang tua tetap dipertahankan sampai anak beranjak besar. Anak akan tumbuh menjadi pembaca yang baik karena melihat orang tuanya menjadikan budaya membaca sebagai gaya hidup.
Lalu sudahkan orang tua saat ini menerapkannya? Memang tidak mudah melakukannya, apalagi dengan segala kesibukan yang dimiliki oleh orangtua. Semua itu adalah pilihan. Ingin menjadi orang tua yang seperti apakah kita? Atau pertanyaannya diganti jadi begini “kita ingin anak kita tumbuh dan besar menjadi seperti apa?”
Jangan muluk-muluk menginginkan anak kita melakukan segala sesuatu yang kita inginkan ketika dewasa nanti saat kita tidak mendidiknya dengan baik sejak masih dalam kandungan. Bagi yang belum menjadi orang tua, mari berbenah sehingga bisa terus belajar menjadi orang tua yang baik dan benar untuk calon penerus.
====
Penulis Alumni Pascasarjana ITB, Pendidik dan Founder Komunitas Ruang Bergerak
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]