Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan, bocor karena hujan turun, Senin (05/07/2021) sore. Tampak air turun mengucur deras dari sela pasangan lampu pada plafon lantai dasar ruangan ujung kantor gubernur tersebut.
Ruangan ujung itu adalah tepatnya jalur keluar masuk, yang memisahkan ruang staf dan personil Kominfo dengan pressroom atau ruang kerja/berkumpul para wartawan.
Air yang turun dari atas, membasahi lantai, termasuk lantai pressroom. Sontak para wartawan yang masih bekerja mengejar deadline, terkejut dengan kejadian itu.
Tampak tenaga honor petugas kebersihan berupaya mengurangi genangan air dari lantai. Petugas kebersihan itu mengatakan sumber air dari atas.
Ia menunjuk aula di bagian atas plafon itu. Sebagaimana diketahui, aula tersebut sedang dibongkar sebagai bagian dari rehab tahap kedua kantor gubernur.
Tak lama kemudian, hujan mereda. Air pun berhenti mengucur dari atas. Namun peristiwa itu amat disayangkan. Harusnya pihak pelaksana proyek rehab, mengantisipasi terjadinya kebocoran air.
Rizki dari pengurus Forum Jasa Konstruksi (Forjasi) Sumut menilai pihak kontraktor lalai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Harusnya ada langkah antisipasi kebocoran.
"Memang turunnya hujan tak bisa dibendung. Karena itulah harusnya pihak kontraktor mengantisipasi sedari awal," ujar Rizki secara terpisah saat dimintai keterangan Senin malam.
Belajar dari kejadian itu, Rizki menyarankan agar pihak kontraktor memperkuat langkah antisipasi, tidak hanya soal hujan turun, juga atas aspek material bangunan yang mungkin saja menciderai orang di kantor gubernur.
"Sebab di kantor gubernur kan banyak orang, mulai dari staf ASN hingga masyarakat yang berurusan di sana. Nah langkah antisipasi untuk kenyamanan bersama atas semua potensi risiko, harus diperkuat," ujar Rizki.