Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh, mengatakan, pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sekitar 1,5 tahun ini harus ditangani secara multi sektor atau multi dimensi. Pers memiliki peran penting, di antaranya, dengan membangkitkan partisipasi publik dalam penanganan pandemi COVID-19.
Hal itu disampaikan Muhammad Nuh pada acara Pembekalan Peserta FJPP dalam Meliput PPKM Darurat, yang disampaikan secara virtual, Kamis (8/7/2021).
Muhammad Nuh mengatakan, pandemi COVID-19 adalah masalah lintas sektor atau multi dimensi yang kompleks. Sehingga penanganan pandemi COVID-19 tersebut harus melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. "Masing-masing pihak ini memiliki keunggulan dan keterbatasan. Misalnya pemerintah memiliki keunggulan dan keterbatasan, kelompok-kelompok masyarakat juga memiliki keterbatasan dan keunggulan. Kalau COVID-19 ini ditangani secara mono dimensi, hampir pasti tidak terselesaikan. Tapi kalau unsur-unsur tadi bersatu, termasuk pers, dengan keunggulan dan keterbatasan masing-masing, maka akan menjadi kekuatan atau sumber daya untuk melawan COVID-19," ujarnya.
Muhammad Nuh mengatakan, pers memiliki tugas untuk membangkitkan partisipasi publik di masa pandemi COVID-19 ini. "Tugas kawan-kawan media adalah membangun partisipasi publik. Ada 3 catatan yang perlu diperhatikan dalam membangkitkan partisipasi publik ini, yakni terus menggenjot agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan (prokes), bangkitkan empati publik agar tumbuh sikap saling membantu di antara warga dan teman-teman jurnalis dapat menjalankan tugasnya secara total," ujarnya.
Media, lanjutnya, berperan besar untuk terus menumbuhkan optimisme di masyarakat. Pandemi COVID-19 yang telah berdampak luar biasa, jangan sampai membuat masyarakat menjadi pesimis dalam menghadapi kesulitan. Perlu terus dibangun sikap optimisme dan semangat pantang menyerah dalam mengatasi kesulitan yang muncul.
Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, memberikan apresiasi kepada jurnalis dan media yang terus aktif bersama-sama pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.
Ganip juga meminta, agar di masa PPKM Darurat ini media tetap aktif mengkampanyekan pentingnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes). "Kampanyekan 3M. Dengan menjalankan 3M, berarti kita telah melindungi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan membantu negara. Kami memberikan apresiasi kepada rekan-rekan jurnalis yang dengan luar biasa telah terlibat aktif," tuturnya.
Ganip juga meminta agar kalangan jurnalis tetap menerapkan prokes secara ketat saat menjalankan tugas peliputan.
Sementara Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, meminta kalangan jurnalis untuk menjaga semangat dalam peliputan dengan tetap menerapkan prokes. "Jaga spirit dan kesehatan dan terapkan prinsip hati-hati saat bertugas, karena sudah ada beberapa rekan jurnalis yang meninggal karena COVID-19 saat bertugas," jelasnya.
Wiku juga meminta agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat merupakan informasi yang berbasis data dan disampaikan dengan jernih serta mudah dipahami. "Sampaikan materi kebijakan pemerintah itu dengan jernih, jelas dan mudah dipahami. Mari kita gotong royong dalam menghadapi pandemi ini," tuturnya.