Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Mangalame atau membuat dodol menjadi kenangan terakhir warga bersama Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111 setelah 30 hari bersama membangun Desa. Kendati dimasa pandemi Covid-19 warga tetap melakukan kegiatan membuat alame dengan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.
Program TMMD ke 111 baru saja di tutup oleh Danrem 023/KS Kolonel Inf Febriel Buyung Sikumbang melalui kegiatan seremonial di kantor Bupati Tapanuli Selatan pada 14 Juli 2021 lalu. Para Satgas TMMD desa Siuhom untuk persiapan pamitan kepada warga. Namun warga ternyata sudah merencanakan sebelumnya agar satgas di berikan oleh-oleh alame, cemilan khas daerah.
Para orangtua, muda-mudi Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan tidak begitu saja melepas kepergian satgas TMMD setelah melakukan tugas kemanusiaan dan membuka jalan baru sepanjang 8 Km di desa mereka hingga sejumlah desa yang menghubungkan dua kecamatan selama 30 hari.
"Ini karena masa Covid-19 kalau tidak pasti kita buat acara bakyboard acara perpisahan," kata Kepala Desa Siuhom Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli, Amantua Simamora.
Kegiatan mangalame berlangsung di rumah kepala desa Siuhom, kenangan satu malam. Satgas dan warga harus bergotong royong mengaduk alame di dalam wajan karena butuh waktu 8 jam untuk memasak alame dalam satu wajan.
Mangalame merupakan kegiatan yang biasanya di lakukan saat menyambut hari besar seperti hari raya dan juga saat keluarga dari rantau datang dan saat mau pulang biasa di bawakan alame sebagai oleh-oleh dari kampung.
Tradisi memasak alame ini sudah turun temurun dari dulu hingga kini masih tetap lestari sebagai budaya Angkola. Kegiatan ini melambangkan budaya gotong royong di kampung karena untuk membuat alame butuh waktu lama dan di kerjakan minimal dua orang ahli mengaduk karena menguras tenaga.
Secara terpisah Dandim 0212/TS Letkol Inf Rooy Chandra Sihombing memalui Pasi Intel, Lettu CPL MS. Nasution, mengatakan kalau acara khusus penutupan TMMD di lokasi tidak ada dilakukan. Hal ini untuk menghindari kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan Covid-19.
"Tidak ada acara perpisahan khusus karena dalam suasana pandemi Covid-19. Jadi kita menghindari terjadinya kerumunan, sehingga acara perpisahan tidak seperti tahun- tahun sebelumnya ada keyboard dan hiburan lainnya," kata MS. Nasution.