Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Atas terjadinya kerumunan saat digelarnya vaksinasi massal di Gedung Serbaguna, Medan-Deli Serdang, Selasa (3/8/2021) lalu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meminta Polda Sumatera Utara sebagai penyelenggara bertanggungjawab. HMI bahkan meminta agar Kapolri mengevaluasi Kapolda Sumut.
"Beberapa hari yang lalu sempat viral di sosial media mengenai program vaksinasi yang dilakukan di Gedung Serbaguna yang menyebabkan terjadinya kerumunan massa yang cukup fatal. Kami menduga hal ini telah menyebabkan tumbuhnya klaster baru covid-19. Penyelenggara harus bertanggungjawab," kata Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Sumut, M Alwi Hasbi Silalahi, Jumat (6/8/2021)
HMI, kata Alwi menilai, bahwa program vaksinasi yang dibuat oleh Kapolda Sumut hanya sebatas pencitraan dan tidak jelas arahnya.
"Niatnya mungkin baik untuk percepatan vaksinasi di Sumut, tapi akhirnya menimbulkan kerumunan, ya itu sama saja nihil," pungkasnya.
Atas insiden itu, Alwi meminta Kapolri mengevaluasi Kapolda Sumut yang telah menciptakan klaster baru dalam giat vaksinasi. Bila perlu dicopot sajalah dari jabatannya, tegasnya.
Hal sama dikatakan Koordinator Daerah Mahasiswa Anti Korupsi (MAKI) Sumatra Utara (Sumut) Nanda Rizky.
MAKI Sumut, kata Nanda menilai vaksinasi itu berlangsung berantakan dan malah melanggar protokol kesehatan (prokes) karena tidak terkendali. Acara yang sempat dihadiri Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono beserta para petinggi Polda Sumut, termasuk pejabat Pemprov Sumut itu, ditengarai tidak terkendali karena banyaknya jumlah peserta yang ingin divaksin.
"Kami sangat kecewa atas penyelenggaraan vaksinasi di Serbaguna ini. Sangat berantakan sehingga malah melanggar protokol kesehatan. Terlihat ribuan massa peserta vaksin yang berkerumun, duduk berdekatan dan juga saling tolak menolak di depan pintu karena mengantre panjang. Hal tersebut justru dapat mengundang kluster baru dan akan meningkatkan angka covid-19 di Sumatera Utara ini," kata Koordinator Daerah MAKI Sumut Nanda Rizky, Kamis (5/8/2021)
Karena itu, MAKI Sumut, kata Nanda,
meminta Kapolri mengevaluasi Kapoldasu. MAKI Sumut berharap ke depannya pemerintah dan penyelenggara vaksinasi agar melaksanakannya lebih efektif dan efisien, agar tidak terjadi lagi seperti ini, tegas Nanda.
Sebelumnya, Polda Sumut menyebutkan pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Pancing, Jalan Williem Iskandar berjalan kondusif. "Vaksinasi berjalan tertib. Ada masyarakat, pelajar, difabel, yang mengikuti vaksinasi," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (3/8/2021) malam.
Hadi mengungkapkan, Polrestabes Medan menyiapkan 4.000 formulir kepada masyarakat yang mengikuti vaksinasi dengan pembagian 3.000 orang tahap I dan 1.000 orang tahap II tindak lanjut dari vaksinasi sebelumnya.
"Namun, tadi ada masyarakat yang sangat antusias mendapatkan vaksin karena sudah mengantongi formulir sudah diakomodir untuk proses vaksinasi selanjutnya," ungkapnya
Disinggung mengenai adanya kerumunan yang terjadi saat vaksinasi, Hadi mengaku karena antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin di Kota Medan cukup tinggi sekali. "Walaupun begitu kita tetap bisa mengakomodir masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin dengan menjadwalkan untuk vaksinasi dosis I dan II," akunya.