Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Warga 5 desa di Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, menolak menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Kelima desa dimaksud yakni Desa Sisordak, Desa Horison Ranggitgit, Desa Lobu Sunut, Desa Huta Tinggi dan Desa Aek Raja.
Informasi dihimpun, warga kelima desa tersebut menolak menerima BLT atas inisiatif dan kesadaran sendiri para warga dan lebih menginginkan dana desa lebih diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur.
Ditemui medanbisnisdaily.com di kantornya Senin (23/8/2021), Kades Sisordak, Sudihartono Purba lebih rinci menjelaskan BLT Dana Desa yang ditolak warga Tahun Anggaran 2021. Kepala Desa termuda se-Taput itu menyampaikan dari 157 Kepala Keluarga (KK) di desa yang dipimpinnya, ada 90 KK terdaftar sebagai penerima BLT sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Keputusan warga penerima BLT untuk menolak BLT dan minta dialihkan ke pembangunan infrastruktur setelah melalui musyawarah desa. "Dari hasil musyawarah desa dan disaksikan Kadis PMD Taput, Donny Simamora," terangnya.
Disampaikan Sudihartono Purba, keputusan warga untuk lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur bukan tanpa alasan. Saat ini warga lebih membutuhkan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) untuk memperlancar akses ke kawasan lahan pertanian. Dimana mayoritas warga Desa Sisordak berprofesi sebagai petani. "Setelah melalui musyawarah desa, dana yang seharusnya dialokasikan untuk BLT kita alihkan untuk pembangunan JUT sepanjang 1.500 meter dan sedang kita kerjakan," urainya.
Selain pembangunan JUT, DD Sisordak juga dimanfaatkan untuk pembangunan gedung PAUD. Gedung PAUD beserta mobiliernya dirasakan sangat mendesak mengingat lokasi desa yang jauh dari kota. "Desa kami sejauh ini belum punya gedung PAUD. Keinginan warga memiliki gedung PAUD beserta mobiliernya tentu kita dukung untuk kemudahan anak-anak mendapatkan pendidikan yang lebih baik," tandasnya.