Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kebijakan dilakukan maskapai Delta untuk karyawannya yang ogah-ogahan divaksin. Mereka akan menagih USD 200 tiap bulannya bila mereka belum divaksin.
Dilansir detikcom, Kamis (26/8/2021) Delta Air Lines akan menagih karyawan untuk rencana kesehatan perusahaan USD200 per bulan jika mereka gagal mendapatkan vaksinasi terhadap COVID-19. Menurut petinggi perusahaan ini kebijakan ini diperlukan karena rata-rata rawat inap di rumah sakit untuk virus tersebut membebani maskapai USD 40.000 (Rp 568 juta).
CEO Ed Bastian mengatakan bahwa semua karyawan yang dirawat di rumah sakit karena virus dalam beberapa pekan terakhir tidak sepenuhnya divaksinasi. Maskapai mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka juga akan berhenti memperpanjang perlindungan gaji kepada pekerja yang tidak divaksinasi yang tertular COVID-19 pada 30 September.
Perusahaan juga akan mengharuskan pekerja yang tidak divaksinasi untuk diuji setiap minggu mulai 12 September, meskipun Delta akan menanggung biayanya. Mereka harus memakai masker di semua pengaturan perusahaan dalam ruangan.
Delta berhenti menandingi United Airlines, yang akan mengharuskan karyawan untuk divaksinasi mulai 27 September atau menghadapi pemutusan hubungan kerja. Namun, biaya tambahan bulanan USD200, yang dimulai pada bulan November, mungkin memiliki efek yang sama.
"Biaya tambahan ini akan diperlukan untuk mengatasi risiko keuangan yang diakibatkan oleh keputusan untuk tidak memvaksinasi bagi perusahaan kami," kata Bastian dalam sebuah memo kepada karyawan.
Bastian mengatakan 75% karyawan Delta telah divaksinasi. Angka ini naik dari 72% pada pertengahan Juli. Dia mengatakan agresivitas jenis virus utama mengharuskan perlu membuat lebih banyak orang divaksinasi, dan mendekati 100%.
Selaini Delta, semakin banyak perusahaan termasuk Chevron Corp, dan toko obat CVS mengumumkan bahwa mereka akan mewajibkan pekerja untuk divaksinasi setelah keputusan minggu ini oleh Food and Drug Administration untuk memberikan persetujuan penuh. Ini bukan hanya izin penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer.(dth)