Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Di Desa Sibodiala,Kecamatan Balige,Kabupaten Toba, Sumatra Utara ada tumpukan batu besar tersusun rapi. Berdasarkan hasil penelitian geolog, batu tersebut merupakan material magma dari letusan super vulkanik Gunung Toba yang sekitar 74.000 tahun lalu. Makma tersebut membeku.
"Batu Basiha merupakan hasil peristiwa alam letusan gunung berapi yang saat ini sudah menjadi Danau Toba. Menurut hasil penelitian geolog bahwa tumpukan batu besar yang saat ini berada di Desa Sibodiala, Kecamatan Balige adalah hasil letusan," ujar Kadis Pariwisata Toba,Jhon Piter Silalahi,Selasa(7/9/2021) di Balige.
Menurut Jhon Piter, batu besar itu (Batu Andesit-red) merupakan hasil pendinginan magma yang mengalir dan membeku saat terjadi letusan gunung berapi Gunung Toba.
"Ya, sekarang di antara hasil letusan Gunung Toba itu ada di wilayah kita dan dinamai Batu Basiha. Adapun tumpukan batu yang besar bukan hasil buatan atau dirapikan oleh manusia, namun dulunya sejak awal sudah seperti itu," terangnya.
Jhon Piter menambahkan, dengan adanya tumpukan batu Batu Basiha persis berdekatan dengan persawahan hendaknya dapat dijadikan sebagai tempat ekowisata dan agrowisata. "Pemkab sudah berupaya membuat lokasi lebih nyaman bagi pengunjung, termasuk tentang informasi bagaimana terjadi Batu Basiha," ucapnya.
W Napitupulu, warga setempat merasa bersyukur bahwa desanya memiliki batu bersejarah hasil letusan gunung berapi dan terjadi puluhan ribu tahun lalu.
"Meski belum ramai mendapat kunjungan, namun kami sebagai warga yakin suatu saat akan banyak orang bertanya dimana Batu Basiha,"sebutnya mengakui kunjungan paling banyak ke Batu Basiha adalah ilmuwan atau mahasiswa dan peneliti.
Dikutip dari wikipedia, Gunung Toba adalah gunung berapi raksasa, yaitu gunung aktif dalam kategori sangat besar, terletak di Provinsi Sumatra Utara dan diperkirakan meletus terakhir sekitar 74.000 tahun lalu.Pada tahun 1939, geolog Belanda van Bemmelen melaporkan bahwa Danau Toba, yang panjangnya 100 kilometer dan lebarnya 30 kilometer, dikelilingi oleh batu apung peninggalan dari letusan gunung. Karena itu, van Bemmelen menyimpulkan, Toba adalah sebuah gunung berapi. Belakangan, beberapa peneliti lain menemukan debu riolit (bahasa Inggris: rhyolite) yang seusia dengan batuan Toba di Malaysia, bahkan juga sejauh 3.000 kilometer ke utara hingga India Tengah.
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali. Letusan pertama terjadi sekitar 800.000 tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea. Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500.000 tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat. Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.