Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nasi goreng tertua di Indonesia bukanlah yang menggunakan campuran kecap manis, melainkan Nasi Goreng Piritan khas Jawa Barat yang dibuat dengan campuran jeroan ikan.
Nasi goreng merupakan salah satu masakan Indonesia yang populer. Terbuat dari nasi yang digoreng dengan bumbu rempah dan kecap manis. Cita rasanya yang gurih manis membuat banyak orang jatuh cinta.
Namun bukanlah nasi goreng dengan kecap manis yang tertua di Indonesia, melainkan nasi goreng tanpa kecap. Salah satu nasi goreng tanpa kecap yang berasal dari Jawa Barat yaitu Nasi Goreng Piritan.
Piritan atau jeroan ikan menjadi bahan utama dalam membuat nasi goreng ini. Memang tak begitu populer karena nasi goreng asli Jawa Barat ini cukup langka.
Chef Bahtiar Sigar, seorang chef yang terkenal dengan nasi goreng dendeng lemak ciptaannya ini sempat menyinggung soal nasi goreng piritan dalam cuitannya di Twitter (4/9). Saat itu ia menanggapi seorang netizen di forum kuliner yang sedang membahas soal warna nasi goreng di beberapa daerah.
"Salah satu nasgor jabar: nasgor piritan (jeroan ikan) warnanya dominan kuning dari jeroan ikannya yang dimasak terlebih dahulu menggunakan kunyit. Nasgor piritan ini konon adalah nasgor paling tua di indonesia yang tercatat dalam serat centini, pernah dibahas di bukunya @itsharnaz," cuitan chef Bahtiar dalam Twitter miliknya @tiarbah.
Lalu, chef Bahtiar menyinggung soal nasi goreng piritan yang juga tercatat dalam Serat Centini. Dalam cuitannya, chef ini menyebutkan kalau nasi goreng piritan menjadi yang tertua karena tidak menggunakan kecap manis.
Karena pabrik kecap manis yang pertama kali berdiri di Indonesia hadir pada tahun 1882. Sedangkan, Serat Centini terbit pertama kali pada tahun 1814, jauh sebelum munculnya pabrik kecap manis.
Nasi goreng piritan ini mungkin salah satu resep kuno di wilayah Jawa Barat yang berbatasan dengan Majalengka bagian Utara, seperti dikutip dalam buku NASGOR Makanan Sejuta Mamat yang ditulis oleh Harry Nazarudin.
Nasi goreng piritan disajikan dengan warna kuning yang cerah. Warnanya ini berasal dari bumbu yang membalut jeroan ikan. Konon rasa nasi goreng ini gurih karena menggunakan jeroan ikan.
Dalam buku yang ditulis oleh Harry Nazarudin juga dijelaskan soal remoah yabg digunakan untuk nasi goreng piritan. Selain kunyit, ada juga tomat, cabai merah, cabai hijau, daun salam, daun bawang, daun kemangi, serai, kunyit, bawang putih, dan bawang merah.
Keberadaan nasi goreng piritan sangatlah langka. Karena jeroan ikan itu sendiri sangat berisiko dimasak, sehingga tak sembarang restoran menyajikannya. Namun, ada sebuah restoran sunda legendaris bernama Manjabal di Ciamis yang menawarkan nasi goreng piritan, seperti dikutip dari buku NASGOR Makanan Sejuta Mamat.(dtf)