Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. India mencetak rekor dengan memberikan 22 juta suntikan vaksin Corona dalam sehari! Ini sebagai bagian dari upaya vaksinasi khusus untuk ulang tahun (ultah) Perdana Menteri (PM) Narendra Modi ke-71 tahun pada Jumat (17/9) waktu setempat.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (18/9/2021), pihak berwenang mendirikan pusat-pusat vaksinasi khusus di stadion, pusat perbelanjaan, klinik dan tempat-tempat lain karena berusaha untuk meningkatkan kampanye vaksinasi untuk menyuntik 1,1 miliar orang pada akhir tahun ini.
Rekor vaksinasi harian terbaik sebelumnya di India adalah 14 juta dosis vaksin pada bulan Agustus lalu.
Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya mengatakan "ini adalah hadiah dari petugas kesehatan dan warga kepada perdana menteri" karena lebih dari 20 juta suntikan setiap hari dicapai untuk pertama kalinya pada ulang tahun ke-71 Modi.
Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, biasanya menginokulasi sekitar 1,5 juta orang per hari.Dalam cuitan di Twitter, Modi menuliskan bahwa semua orang India harus "bangga" dengan rekor tersebut.
"Saya mengantisipasi bahwa kita mungkin melewati 2,5 juta vaksinasi hari ini," kata petugas imunisasi negara bagian tersebut, Ajay Ghai kepada AFP.
Diluncurkan pada bulan Januari lalu, kampanye vaksinasi di India awalnya berjalan lambat karena kekurangan pasokan vaksin dan keraguan di antara penduduk.
Namun, vaksinasi telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, mencapai rata-rata antara lima juta dan delapan juta suntikan vaksin setiap hari.
Sekitar 788 juta dosis vaksin COVID-19 kini telah diberikan, tetapi jumlah orang yang mendapatkan dua dosis vaksin masih di bawah 20 persen.
India dihantam gelombang Corona yang brutal pada bulan April dan Mei lalu, yang menewaskan lebih dari 200.000 orang.
Kini, kasus infeksi dan kematian harian telah turun secara dramatis sejak lonjakan itu, dan banyak pembatasan pergerakan telah berakhir. Namun, pihak berwenang khawatir akan adanya gelombang baru seiring musim festival akhir tahun akan dimulai.
Negara itu sejauh ini telah mencatat total 437.370 kematian dan lebih dari 32 juta kasus COVID-19 -- dengan 34.000 kasus dan 320 kematian dilaporkan pada Jumat (17/9) -- tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.(dtc)