Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Denpasar - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi The Group of Twenty (KTT G20) akan menjadi corong marketing bagi Bali. Jokowi mengatakan, melalui perhelatan itu, dia ingin menunjukkan Bali siap menerima tamu dari manapun, termasuk luar negeri.
"(KTT G20) itu akan menjadi sebuah kampanye dan corong bagi marketingnya Bali, bahwa Bali betul-betul sudah pada kondisi yang normal dan siap untuk menerima tamu siapapun dan dari negara mana pun," kata Jokowi dalam rekaman audio yang diterima detikcom dari Humas Pemprov Bali, Jumat (8/10/2021).
Menurut Jokowi, Presidensi G20 sebagai perhelatan besar bagi 20 negara dengan growth domestic bruto (GDP) terbanyak. Karena itu, Jokowi tak ingin acara tersebut gagal.
Jokowi pun ingin menyiapkan kegiatan tersebut secara detail. Bahkan dalam kunjungannya ke Bali ia mengecek langsung berbagai venue acara tersebut.
"Hari ini saya akan cek langsung, tadi sudah saya cek pagi ke venue-venue yang akan kita datangi di nanti di G20, juga nanti hotelnya mau kita pilih yang mana yang kita tentukan," terang Jokowi.
"Hari ini kita cek sehingga kita masih memiliki waktu 1 tahun untuk mempersiapkan yang lain-lainnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi juga mengatakan ingin menunjukkan bagaimana RI bisa mengendalikan COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
"Kita juga harus memanfaatkan pelaksanaan KTT G20 ini sebagai showcase mengenai kemampuan negara kita Indonesia dalam mengendalikan COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun sisi ekonomi," kata Jokowi dalam keterangan pers secara virtual di YouTube Sekretariat Presiden RI, Jumat (8/10/2021).
Pengendalian kasus COVID-19 disebut menjadi modal atas terselenggaranya acara KTT G20 ini. Untuk itu Jokowi berharap semua elemen dari pemerintah pusat sehingga masyarakat bisa bersama-sama mengendalikan COVID-19.
"Saya tadi pagi mendapat laporan 98% sudah menerima vaksin dosis pertama dan 79% sudah menerima dosis kedua. Ini adalah modal kita dalam mempersiapkan G20 ke depan," lanjut Jokowi.
Melansir dari situs Kemenko Perekonomian, presidensi G20 adalah posisi di mana sebuah negara menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20. Untuk tahun 2022, Indonesia terpilih dan tengah mempersiapkan penyelenggaraan forum yang akan berlangsung sejak 1 Desember 2021 nanti.
Forum G20 terdiri dari 20 negara yaitu AS, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa. Indonesia juga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.
Secara umum, G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis. Negara-negara yang tergabung di G20 ini menguasai 85% PDB dunia, 80% investasi global, 75% perdagangan dunia, dan 66% populasi dunia.
Sejak awal terbentuknya G20, Indonesia telah menjadi anggota pertemuan Forum pada 1999. Kemudian pada 2008, Presiden Indonesia untuk pertama kalinya diundang dalam KTT G20 di Amerika Serikat dan kini ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022. dtc