Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Josep Maria Bartomeu meninggalkan Barcelona dengan penyesalan. Salah satunya tak segera melakukan perubahan besar usai kekalahan dari Liverpool.
Bartomeu mundur dari Barcelona pada Oktober tahun 2020 lalu setelah berbagai gonjang-ganjing. Barca mengalami krisis keuangan serius, terancam ditinggalkan Lionel Messi --yang akhirnya terjadi di musim panas 2021--, juga berbagai dugaan tindak korupsi.
Persoalan kian rumit karena di lapangan, Barcelona terus mengalami penurunan. Dalam tiga musim beruntun, Blaugrana dipermalukan di Liga Champions.
Pada 2017/2018, Barca terhenti di perempatfinal usai dihajar Roma 3-0 di Olimpico, membuang keunggulan 4-1. Kejadian serupa terjadi musim berikutnya, ketika keunggulan 3-0 atas Liverpool di leg pertama sirna setelah takluk 0-4 pada leg kedua.
Sementara pada musim 2019/2020 atau jelang berakhirnya era Bartomeu, Barcelona dihajar 2-8 oleh Bayern Munich. Lionel Messi menganggap Barcelona saat itu tak serius melakukan pembenahan dan tak punya rencana yang jelas.
Bartomeu mengakui melakukan kesalahan karena tak melakukan perubahan signifikan usai kekalahan dari Liverpool. Di saat yang sama, ia menyalahkan pemain atas hal tersebut.
"Tidak menelaah situasi setelah kekalahan dari Liverpool adalah sebuah kesalahan. Kami saat itu harus membuat perubahan secara generasi," ungkapnya kepada Esport3 dikutip Marca.
"Saya mendengarkan para pemain dan saya salah. Kami berada di ambang batas secara finansial dan kemudian pandemi mengejutkan kami semua," sambungnya. dtc