Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Hyundai Motors Indonesia menggelar pameran The Future Electric Vehicle Ecosystem for Indonesia di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Di dalamnya terdapat alur bagaimana baterai diproduksi hingga menempel pada mobil listrik.
Ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia salah satunya digarap oleh konsorsium yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO dan Huayou Holding, dan turut melibatkan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) yang beranggotakan empat BUMN, terdiri dari Inalum, Antam, Pertamina, dan PLN.
Dalam acara tersebut hadir perwakilan dari POSCO yang menjelaskan bahwa Indonesia memiliki nikel yang melimpah. Dari nikel tersebut pihaknya mengolah berbagai macam bahan lain seperti grafit, lithium yang menjadi bahan baku untuk anoda dan katoda.
Komponen utama baterai mobil listrik lithium-ion tersebut akan dikirim ke tempat LG yang dibuat menjadi beberapa sel baterai yang digabungkan dalam sebuah modul yang digabung menjadi satu baterry pack. Sedangkan jumlah sel baterai dalam satu modul berbeda-beda dari tiap mobil. Dijelaskan dalam satu battery pack terdiri lebih dari 100 sel baterai.
Setelah itu baterai mobil akan dipasangkan melalui platform. Dalam kesempatan ini, Asia Pacific Research and Development Hyundai, M. Irfan Nurkholis menjelaskan platform Electric Global Modular Platform).
"E-GMP ini di baterai modul itu ada yang 24 pack, 30 pack, sama 32 pack yang dipakai di Ioniq 5. Itu satu pack terdiri dari 12 sel," jelas Irfan saat ditemui.
"Jadi kapasitasnya E-GMP yang dipakai di Ioniq 5 mulai dari 58 kW sampai 77 kW. Ini baru ada di Ioniq 5. Seterusnya (produk selanjutnya) akan menggunakan platform E-GMP. Karena ini kan sifatnya modular, jadi bisa dipakai di model tipe apapun, mau dia sedan ataupun SUV," kata Irfan.
"(Perbedaan, Red) wheelbase sama nanti struktur upper body-nya," jelas Irfan.
E-GMP merupakan platform kendaraan listrik generasi masa depan yang diciptakan oleh Hyundai Motor Group yang akan meluncurkan 23 model kendaraan listrik baru pada tahun 2025, dan akan memasok lebih dari 1 juta unit kendaraan listrik.
Disebutkan dalam situs resmi E-GMP, platform tersebut bisa menampung baterai berkapasitas besar yang menawarkan jarak berkendara 500 km dalam sekali pengisian daya.
Rencana produksi mobil listrik Hyundai
Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, akan memproduksi mobil listrik pertama di Indonesia. PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menjadi perusahaan industri otomotif pertama di Indonesia yang melakukan proses produksi kendaraan listrik pada Maret 2022. Kemenperin menyebut Disebutkan, pada tahap awal Hyundai akan memproduksi 1.000 unit kendaraan listrik per tahun.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur belum menjelaskan secara detail model apa saja yang bakal diproduksi di pabrik Hyundai yang mulai ngebul pada 2022.
"Kita punya roadmap, cuman kalau ditanya kapan siapnya nanti kita akan kirim undangan secara resminya. Pemerintah punya roadmap, kita juga punya roadmap yang sudah kita siapkan," kata Makmur saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (26/10/2021).
"Untuk modelnya juga pasti sama aja. Kita urusin satu-satu," tambah Makmur.(dto)