Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ribuan tenaga kesehatan di Singapura mengajukan pengunduran diri atau resign. Hal ini menyebabkan Singapura mengalami krisis tenaga kesehatan.
Satgas IDI Prof dr Zubairi Djoerban menyinggung fenomena pengunduran diri nakes di Singapura. Disebutkan, sebagian besar tenaga kesehatan tidak bisa mengambil cuti dan bekerja terlampau lama.
"Peningkatan faskes menjadi beban berat pekerja. Lelah fisik, mental, dan emosional," tulis Prof Zubairi di akun Twitter pribadinya, Rabu (3/11/2021).
Singapura juga tengah dihantam gelombang baru COVID-19 sehingga membuat perawat bekerja terus menerus. Banyak juga tenaga kesehatan asing yang mengundurkan diri.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Senior Negara Kesehatan Janil Puthucheary mengatakan pengunduran diri ribuan tenaga kesehatan sebagian besar diajukan karena alasan pribadi, untuk migrasi, atau pindah kembali ke negara asal mereka.
Janil mengutip pesan yang dia terima dari seorang anggota senior tim klinis yang menggambarkan kondisi petugas kesehatan yang terlalu banyak bekerja dan lelah.
"Para nakes tersebut merasa sedang 'lari maraton' yang tak kunjung usai. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tingkat pengunduran diri meningkat tahun ini," jelas Janil.(dtc)