Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com.Samosir- Beberapa kelompok tani mengeluhkan langkanya pupuk bersubsidi di Kabupaten Samosir, sehingga dikhawatirkan para petani akan mengalami gagal panen. Salah satu kelompok tani, Alusi di Desa Lumban Suhisuhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, beberapa waktu lalu menyampaikan, pupuk bersubsidi jenis ponska sangat langka, padahal sudah waktunya tanaman harus dipupuk.
"Pupuk bersubsidi sangat langka saat ini, padahal kebutuhan para petani saat ini untuk tanaman sudah waktunya," ujar W Tampubolon, Ketua Kelompok Tani Alusi kepada para wartawan belum lama ini.
Langkanya pupuk bersubsidi ini menjadi bahan perbincangan di beberapa group WhatsApp hingga mendorong mantan Bupati Samosir, Rapidin Simbolon. Menurut Ketua DPD Sumut PDIP Sumut ini, Pemerintah Kabupaten Samosir gagal dalam penyediaan pupuk bagi para petani.
"Kita bertanya tentang fakta kelangkaan pupuk di lapangan, tetapi yang menjawab adalah orang yang tidak mengerti sama sekali permasalahan yang ada. Malah yang menjawab adalah tim sukses (TS) pada saat pilkada dan mereka bukan tinggal di Samosir, malah mereka berdomisili jauh dari Samosir iya pasti semakin runyam," kata Rapidin.
Salah satu komentar yang disampaikan salah seorang mantan tim sukses calon Bupati Samosir dalam Pilkada Samosir 2020 dalam sebuah grup WA yang juga diikuti Rapidin Simbolon membahas tentang langkanya pupuk bersubsidi, yakni kelangkaan pupuk terjadi karena kurangnya distribusi dari Pemprov Sumut.
Ia berharap bupati atau melalui Kepala Dinas Pertanian yang seharusnya memberikan jawaban yang pasti kepada publik dan kepada para petani.
Kemudian, ia menilai pelaksanaan Sidak ke gudang distributor pupuk, atau ketempat lainnya adalah hanya sebuah pencitraan, tidak ada bedanya pada saat sidak judi ikan-ikan, dan sudah dipastikan tidak akan ada tindak lanjut.
"Sebaiknya kuota pupuk itu selalu ditentukan akhir tahun, sehingga di awal tahun berikutnya dinas terkait sudah siap menjalankannya. Dan masalah penyediaan pupuk ini harus diawasi secara rutin dan terus menerus, karena sangat rentan penyelewengan. Komitmen dan pengalaman seorang kepala daerah sangat dibutuhkan dalam hal mengikuti sistem alur distribusi, sehingga baik pada zamannya Pak Wilmar, zaman Pak Mangindar dan sampai zaman Rapberjuang, tidak pernah pupuk langka separah saat ini," tegas Rapidin.
Anggota DPRD Samosir dari Komisi ll Polma Gurning kepada wartawan belum lama ini menyampaikan agar Dinas Pertanian Kabupaten Samosir usul ke Dinas Perkebunan Provinsi untuk penambahan kuota pupuk bersubsidi. Sehingga, penyaluran pupuk bersubsidi sudah tersalur untuk kebutuhan para petani sesuai dengan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Plt Kepala Dinas Pertanian, Jhunelis Sinaga, mengatakan, pupuk bersubsidi tersedia di beberapa gudang distributor. Hal itu disampaikan saat melakukan sidak ke beberapa distributor pupuk bersubsidi yang ada di Kabupaten Samosir.