Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per Agustus 2021, sebanyak 814.000 orang penduduk Sumatra Utara (Sumut) terdampak pandemi Covid-19 atau 7,49% penduduk usia kerja. Jumlah ini terdiri dari 84.000 orang karena pengangguran, Bukan Angkatan Kerja (BAK) sebanyak 28.000 orang dan tidak bekerja sebanyak 59.000 orang. Kemudian penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja tercatat sebanyak 643.000 orang.
"Jadi totalnya 814.000 orang. Keempat komponen ini memang mengalami kenaikan dibandingkan Februari 2021 kecuali komponen BAK karena Covid-19. Kenaikan terbesar pada komponen penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 80.000 orang," kata Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, Selasa (9/11/2021).
Syech mengatakan, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 dikelompokkan menjadi empat komponen yakni Pengangguran karena Covid-19, BAK karena Covid-19, Sementara Tidak Bekerja karena Covid-19 dan Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan Jam Kerja karena Covid-19. Kondisi pertama dan kedua merupakan dampak pandemi Covid-19 pada mereka yang berhenti bekerja. Sedangkan kondisi ketiga dan keempat merupakan dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja.
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk usia kerja terdampak Covid-19 pada Agustus 2021 terdiri dari laki-laki sebanyak 479.000 orang dan perempuan sebanyak 335.000 orang. Penduduk usia kerja laki-laki terdampak Covid-19 lebih banyak dibandingkan perempuan pada hampir semua komponen kecuali pada komponen BAK karena Covid-19. Pada Agustus 2021, kata Syech, 71,43% dari seluruh BAK karena Covid-19 adalah perempuan. Persentase tersebut mengalami kenaikan sebesar 13,54% poin jika dibandingkan Februari 2021.
Kemudian dilihat dari daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 didominasi penduduk perkotaan. Jumlahnya sebanyak 598.000 orang dan penduduk perdesaan sebanyak 216.000 orang. Pada semua komponen dampak Covid-19, persentase penduduk perkotaan jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk perdesaan. "Pada komponen bukan angkatan kerja karena Covid-19, kontribusi penduduk perkotaan yang terdampak juga lebih besar. Jumlahnya mencapai 82,14% atau lebih dari empat kali lipat dibanding penduduk perdesaan," kata Syech.