Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Siklon Tropis Paddy yang membuat angin berhembus kencang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya disebut kini bergerak menjauhi Indonesia. Intensitasnya juga disebut melemah.
"Sistem Siklon Tropis Paddy secara umum menunjukkan pergerakan sistem yang semakin menjauhi wilayah Indonesia ke arah tenggara hingga selatan, kemudian ke arah barat hingga barat daya, di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa," kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam keterangan tetulis, Rabu (24/11/2021).
Dia menjelaskan, berdasarkan analisis hari ini, Siklon Tropis Paddy berada di posisi 13.8 Lintang Selatan (LS) dan 106.9 Bujur Timur (BT). Guswanto mengatakan saat ini Siklon Tropis Paddy berubah menjadi Sistem Ex-Tropical Cyclone.
"Diidentifikasi telah melemah intensitasnya dan dinyatakan punah, serta menjadi sistem Ex-Tropical Cyclone yang dikategorikan sebagai 'Tropical Low'," ujar Guswanto.
Kategori Tropical Low, terang dia, adalah kecepatan maksimum angin yang kurang dari 35 knot (65 km/jam). "Suatu kriteria bahwa sistem dikategorikan sebagai Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam)," tutur Guswanto.
Guswanto menyebut Sistem Ex-Tropical Cyclone Paddy diidentifikasi masih persisten di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga dua hari ke depan. Pergerakan Ex-Tropical Cyclone, lanjut dia, ke arah barat hingga barat daya.
"Semakin menjauhi wilayah Indonesia disertai dengan intensitas sistem yang semakin melemah," ucap Guwanto.
Dengan demikian, BMKG menyimpulkan tak akan ada lagi dampak signifikan, semisal angin kencang yang melanda Jakarta dan Banten, terhadap kondisi cuaca secara umum di Indonesia hari ini. Meski demikian, masyarakat diminta tetap bersikap antisipatif dengan cuaca ekstrem.
"Terus mewaspadai kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan longsor," papar Guswanto.
"Melakukan antisipasi dengan memotong dahan dan ranting pohon yg sudah rapuh atau lapuk dan menguatkan atap rumah ataupun tegakan atau tiang-tiang atau baliho untuk menghindari adanya korban dan kerusakan lainnya," imbuh dia.
Terakhir, masyarakat diminta senantiasa memonitor informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca dari BMKG.(dtc)