Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jumlah merchant atau pedagang yang menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di Sumatra Utara (Sumut) per tanggal 19 November 2021 sudah mencapai 530.853 merchant atau telah mencapai 109,11% dari 500.000 target yang ditetapkan sepanjang tahun 2021. Hal ini juga sejalan dengan upaya perluasan elektronifikasi transaksi diberbagai sektor, baik melalui ORIS maupun kanal pembayaran non tunai lainnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Soekowardojo, mengatakan, BI mengapresiasi para penyedia jasa pembayaran di Sumut yang secara aktif membantu pencapaian program ORIS di tahun 2021. "Tahun ini capaian merchant yang menggunakan QRIS sudah melampaui target. Bahkan masih ada peluang untuk menambahnya hingga akhir tahun. Dengan mencapai target ini, maka Sumut meraih penghargaan pemprov terbaik implementasi ORIS di Sumatera," katanya, Jumat (26/11/2021).
Soeko, sapaan akrab Soekowardojo, mengatakan, penguatan kelembagaan dalam rangka perluasan elektronifikasi, terus dilakukan dengan telah dibentuknya 32 dari 34 Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Sumut. Kebijakan itu sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2021 tentang TP2DD provinsi dan kabupaten/kota serta Tata Cara Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
"Monitoring dan evaluasi terhadap perluasan implementasi terus dilakukan agar tersedia ekosistem digital yang mumpuni di daerah. BI juga terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur sistem pembayaran yang efisien melalui implementasi BI-FAST pada Desember 2021," kata Soeko.
Dia mengatakan, pengembangan itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan transfer dana antarnasabah secara real-time dengan biaya yang lebih murah. Kemudian dapat diakses 24 jam setiap hari, dan menjadi alternatif pembayaran non tunai yang lebih cepat, murah, mudah, aman dan handal (CeMuMUAH).
Dari sisi pengelolaan uang tunai, kata Soeko, BI bersama perbankan dan PJPUR, akan senantiasa menjaga kualitas serta ketersediaan uang rupiah, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru. "Kinerja yang handal serta penerapan protokol kesehatan dalam layanan distribusi uang layak edar akan memastikan kelancaran serta memitigasi risiko penyebaran Covid-19," katanya.