Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Hari ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri rapat dengan Komisi VI DPR RI. Rapat membahas BUMN yang akan melakukan aksi korporasi mulai dari initial public offering (IPO) sampai rights issue.
Dalam paparannya, Erick menyebut ada beberapa perusahaan yang akan melancarkan aksi korporasi tahun depan.
"Tahun 2022 akan go public (Pertamina) Geothermal Energi. Kita tahu bagaimana semua dorongan kepada dunia mengenai green energy dan green economy," kata dia dalam rapat di DPR, Kamis (2/11/2021).
Erick menjelaskan Indonesia saat ini juga punya pasar yang besar, kuat, dan mandiri. Tapi Indonesia juga harus mengikuti globalisasi.
"Tapi bukan berarti kita membuka sumber daya alam sebesar-besarnya untuk pertumbuhan ekonomi negara lain. Tapi kita prioritaskan untuk pertumbuhan ekonomi kita," jelas dia.
Menurut Erick Pertamina Geothermal akan menjadi alternatif energi yang akan bisa digunakan.
Kemudian ada juga rencana IPO ASDP yang merupakan BUMN yang bergerak di penyediaan akses transportasi publik antar mulai. "ASDP akan melakukan IPO untuk melaksanakan investasi perusahaan," jelas dia.
Saat ini penyeberangan dari Banyuwangi ke Bali dibanderol sekitar Rp 8.500 per penumpang. Jika dihitung dari harga pokok produksi (HPP) murni seharusnya Rp 25 ribu per penumpang.
Namun saat ini masih ada subsidi silang dari kendaraan seperti mobil dan motor yang diangkut. Saat ini kondisi kapal-kapal yang digunakan ASDP sudah terbilang tua bahkan ada yang sejak tahun 1960an hingga 1980an. Karena itu ASDP harus memperbarui kapal namun dengan alternatif pendanaan di luar penyertaan modal negara (PMN).
Selanjutnya ada juga rencana rights issue Krakatau Steel. Aksi korporasi ini akan dilakukan pada akhir 2022.
Selain itu dari sisi sektor keuangan ada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang akan melakukan rights issue untuk penguatan permodalan. Lalu ada juga PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang akan menggelar rights issue untuk penguatan struktur permodalan.
Selanjutnya Semen Indonesia Group (SIG) yang memayungi produsen semen, non-semen dan jasa. SIG akan melakukan right Issue bersamaan dengan inbreng SMBR yang merupakan bagian dari penguatan sinergi bisnis perusahaan.(dtf)